Rusia Ancam Keluar dari Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam
loading...
A
A
A
JENEWA - Rusia mungkin keluar dari kesepakatan biji-bijian Ukraina yang ditengahi PBB jika ketentuannya tentang fasilitasi ekspor produk makanan dan pupuk Rusia tidak dilaksanakan.
Ancaman itu diungkapkan Duta Besar Rusia untuk PBB Gennady Gatilov di Jenewa.
“Jika kami melihat tidak ada yang terjadi di pihak Rusia dari kesepakatan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia, maka permisi, kami harus melihatnya dengan cara yang berbeda,” tegas Gennady Gatilov kepada Reuters, Kamis (13/10/2022).
“Ada kemungkinan Moskow menahan dukungannya untuk perjanjian tersebut,” papar utusan itu.
“Kami tidak menentang pengiriman biji-bijian, tetapi kesepakatan ini harus setara, harus adil dan dilaksanakan secara adil oleh semua pihak,” ujar dia.
Menurut Gatilov, pihak Rusia mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu, yang berisi daftar keluhan tentang bagaimana kesepakatan itu dilaksanakan.
Delegasi PBB diperkirakan tiba di Moskow pada Minggu untuk membahas kesepakatan tersebut, yang secara luas dipandang sebagai kunci untuk menghindari krisis pangan global.
Kesepakatan biji-bijian terobosan antara Moskow dan Kiev dicapai di Istanbul pada Juli dengan mediasi PBB dan Turki.
Kesepakatan itu bertujuan membuka ekspor biji-bijian Ukraina dan Rusia. Kedua negara tersebut termasuk di antara pengekspor biji-bijian terkemuka dunia, yang terhenti karena konflik antara kedua tetangga.
Ancaman itu diungkapkan Duta Besar Rusia untuk PBB Gennady Gatilov di Jenewa.
“Jika kami melihat tidak ada yang terjadi di pihak Rusia dari kesepakatan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia, maka permisi, kami harus melihatnya dengan cara yang berbeda,” tegas Gennady Gatilov kepada Reuters, Kamis (13/10/2022).
“Ada kemungkinan Moskow menahan dukungannya untuk perjanjian tersebut,” papar utusan itu.
“Kami tidak menentang pengiriman biji-bijian, tetapi kesepakatan ini harus setara, harus adil dan dilaksanakan secara adil oleh semua pihak,” ujar dia.
Menurut Gatilov, pihak Rusia mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu, yang berisi daftar keluhan tentang bagaimana kesepakatan itu dilaksanakan.
Delegasi PBB diperkirakan tiba di Moskow pada Minggu untuk membahas kesepakatan tersebut, yang secara luas dipandang sebagai kunci untuk menghindari krisis pangan global.
Kesepakatan biji-bijian terobosan antara Moskow dan Kiev dicapai di Istanbul pada Juli dengan mediasi PBB dan Turki.
Kesepakatan itu bertujuan membuka ekspor biji-bijian Ukraina dan Rusia. Kedua negara tersebut termasuk di antara pengekspor biji-bijian terkemuka dunia, yang terhenti karena konflik antara kedua tetangga.