Ogah Balas Serangan Nuklir Rusia, Macron Disemprot Menhan Inggris

Jum'at, 14 Oktober 2022 - 19:50 WIB
loading...
A A A
Pada acara tersebut, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menegaskan kembali bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengetahui jika dia menggunakan senjata nuklir di Ukraina, itu akan memiliki konsekuensi yang parah bagi Rusia, tanpa memperluas apa yang mungkin terjadi.



Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden awal pekan ini mengatakan bahwa bukan tanggung jawab dirinya untuk membahas tanggapannya jika Rusia memutuskan untuk membom Ukraina. Sedangkan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, pada bulan September memperingatkan bahwa perkembangan seperti itu akan memiliki "konsekuensi bencana" bagi Moskow.

Apa yang The Telegraph gambarkan sebagai "perang kata-kata nuklir" antara Rusia dan Barat dimulai bulan lalu setelah Putin bersumpah bahwa Moskow akan menggunakan "semua cara" yang dimilikinya jika integritas wilayah Rusia terancam.

Pernyataan itu ditafsirkan oleh AS dan sekutunya sebagai "ancaman terselubung" untuk menyebarkan senjata nuklir selama konflik di Ukraina.

Banyak pejabat Rusia sejak itu bersikeras bahwa negara itu tidak mengancam siapa pun dengan nuklir. Mereka menunjuk pada doktrin militer Rusia, yang menyatakan bahwa senjata nuklir hanya dapat digunakan jika senjata semacam itu atau senjata pemusnah massal lainnya digunakan untuk melawan negara, atau dihadapkan dengan ancaman eksistensial dari senjata konvensional.



(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1907 seconds (0.1#10.140)