Korut Tembakkan Rudal setelah Kerahkan Jet Tempur ke Perbatasan Korsel
loading...
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur setelah mengerahkan jet tempur ke wilayah yang berbatasan dengan Korea Selatan (Korsel), Jumat (14/10/2022).
Manuver Pyongyang ini semakin meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea setelah sebelumnya menguji tembak beberapa rudal secara intensif.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal Korut diluncurkan dari wilayah sekitar Pyongyang pada pukul 01.49 pagi pada hari Jumat.
Itu terjadi beberapa jam setelah Korea Selatan menerbangkan jet tempur siluman F-35 dan pesawat lainnya ketika sekitar 10 pesawat tempur Korea Utara terdeteksi sedekat 12 km (7 mil) dari perbatasan Korea Selatan.
Insiden serupa terjadi minggu lalu, tetapi kali ini pesawat-pesawat Korut melintasi "garis pengintaian" yang ditetapkan Seoul, yang memicu respons operasional otomatis.
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mengecam manuver Korea Utara karena meningkatkan ketegangan, menyebut langkahnya sebagai pelanggaran pakta militer bilateral 2018 yang melarang “tindakan bermusuhan” di daerah perbatasan.
Seoul memberlakukan sanksi sepihak pertamanya terhadap Pyongyang dalam hampir lima tahun, memasukkan daftar hitam 15 individu Korea Utara dan 16 lembaga yang terlibat dalam pengembangan rudal.
Sekadar diketahui, Korea Utara telah melakukan sejumlah uji tembak rudal pada tahun 2022, dan pemimpinnya; Kim Jong-un telah menjadikan pengembangan senjata nuklir taktis sebagai prioritas.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengecam uji tembak senjata terbaru Korea Utara. Dia mengatakan rudal tersebut terbang pada lintasan yang “tidak teratur”—sebuah referensi yang mungkin untuk menggambarkan KN-23, yang dimodelkan pada rudal Iskander Rusia.
Manuver Pyongyang ini semakin meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea setelah sebelumnya menguji tembak beberapa rudal secara intensif.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal Korut diluncurkan dari wilayah sekitar Pyongyang pada pukul 01.49 pagi pada hari Jumat.
Itu terjadi beberapa jam setelah Korea Selatan menerbangkan jet tempur siluman F-35 dan pesawat lainnya ketika sekitar 10 pesawat tempur Korea Utara terdeteksi sedekat 12 km (7 mil) dari perbatasan Korea Selatan.
Insiden serupa terjadi minggu lalu, tetapi kali ini pesawat-pesawat Korut melintasi "garis pengintaian" yang ditetapkan Seoul, yang memicu respons operasional otomatis.
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mengecam manuver Korea Utara karena meningkatkan ketegangan, menyebut langkahnya sebagai pelanggaran pakta militer bilateral 2018 yang melarang “tindakan bermusuhan” di daerah perbatasan.
Seoul memberlakukan sanksi sepihak pertamanya terhadap Pyongyang dalam hampir lima tahun, memasukkan daftar hitam 15 individu Korea Utara dan 16 lembaga yang terlibat dalam pengembangan rudal.
Sekadar diketahui, Korea Utara telah melakukan sejumlah uji tembak rudal pada tahun 2022, dan pemimpinnya; Kim Jong-un telah menjadikan pengembangan senjata nuklir taktis sebagai prioritas.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengecam uji tembak senjata terbaru Korea Utara. Dia mengatakan rudal tersebut terbang pada lintasan yang “tidak teratur”—sebuah referensi yang mungkin untuk menggambarkan KN-23, yang dimodelkan pada rudal Iskander Rusia.