3 Kebijakan Kontroversial Putin Selama Menjabat Sebagai Presiden
loading...
A
A
A
MOSKOW - Salah satu pemimpin dunia yang kuat dan tengah menjadi sorotan, Presiden Rusia Vladimir Putin, kerap menciptakan kebijakan-kebijakan kontroversial.
Dirinya bahkan tak ragu menandatangani Undang-undang (UU) yang membuat para mantan pemimpin Rusia kebal hukum.
Berikut adalah 3 kebijakan kontroversial Putin selama menjabat sebagai Presiden Rusia.
1. Menyerang Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin membuat kebijakan kontroversial dengan menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Putin melakukan hal tersebut, salah satunya adalah Moskow tidak ingin Ukraina bergabung dengan NATO.
Menurut Putin, Ukraina dan Rusia tidak akan pernah terpisahkan. Jika Ukraina benar digaet NATO, maka akan menimbulkan ancaman tersendiri bagi Putin.
Selain itu, NATO juga bisa memindahkan pembangunan militernya ke perbatasan Rusia. Hingga saat ini, Rusia masih terus melakukan serangannya ke Ukraina dan membuat mata dunia tertuju pada konflik antarnegara pecahan Uni Soviet ini.
2. Menandatangani Perubahan Konstitusi
Pada April 2021, Putin menandatangani undang-undang kontroversial yang memungkinkan dirinya untuk berkuasa hingga tahun 2036.
Dirinya bahkan tak ragu menandatangani Undang-undang (UU) yang membuat para mantan pemimpin Rusia kebal hukum.
Berikut adalah 3 kebijakan kontroversial Putin selama menjabat sebagai Presiden Rusia.
1. Menyerang Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin membuat kebijakan kontroversial dengan menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Putin melakukan hal tersebut, salah satunya adalah Moskow tidak ingin Ukraina bergabung dengan NATO.
Menurut Putin, Ukraina dan Rusia tidak akan pernah terpisahkan. Jika Ukraina benar digaet NATO, maka akan menimbulkan ancaman tersendiri bagi Putin.
Selain itu, NATO juga bisa memindahkan pembangunan militernya ke perbatasan Rusia. Hingga saat ini, Rusia masih terus melakukan serangannya ke Ukraina dan membuat mata dunia tertuju pada konflik antarnegara pecahan Uni Soviet ini.
2. Menandatangani Perubahan Konstitusi
Pada April 2021, Putin menandatangani undang-undang kontroversial yang memungkinkan dirinya untuk berkuasa hingga tahun 2036.