Zelensky: Rusia Persiapkan Warganya Hadapi Kemungkinan Senjata Nuklir
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan para pejabat Rusia telah mulai mempersiapkann warga negara itu untuk kemungkinan penggunaan seejata nuklir. Namu, ia menambahkan, dirinya tidak yakin Rusia akan menggunakannya.
"Mereka mulai mempersiapkan masyarakat mereka. Itu sangat berbahaya," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan BBC.
"Mereka tidak siap untuk melakukannya, menggunakannya. Tetapi mereka mulai berkomunikasi. Mereka tidak tahu apakah mereka akan menggunakannya atau tidak. Saya pikir berbahaya untuk membicarakannya," sambungnya.
"Apa yang kita lihat adalah bahwa orang-orang Rusia yang berkuasa menyukai kehidupan dan oleh karena itu saya pikir risiko menggunakan senjata nuklir tidak begitu pasti seperti yang dikatakan beberapa ahli, karena mereka memahami bahwa tidak ada jalan untuk kembali setelah menggunakannya, tidak hanya sejarah negara mereka, tetapi diri mereka sendiri sebagai pribadi," tuturnya seperti dilansir dari media berbasis di Inggris itu, Sabtu (8/10/2022).
Dalam kesempatan itu, ia membantah telah menyerukan serangan ke Rusia dengan mengatakan bahasa Ukraina yang digunakannya telah disalahpahami.
Yang sebenarnya diinginkan Zelensky adalah "preventive kicks" atau "tendangan pencegahan" dan bukan "preventive strikes" atau "serangan pencegahan".
"Anda harus menggunakan tendangan pencegahan," katanya, merujuk pada sanksi.
"Setelah terjemahan itu,mereka (Rusia) melakukan cara mereka sendiri, bagaimana itu berguna bagi mereka, dan mulai menerjemahkannya ke arah lain" kata Presiden Zelensky.
Zelensky mengatakan yang diperlukkan sekarang adalah bertindak, karena ancaman Rusia adalah risiko bagi seluruh planet. Moskow, ia mengklaim, telah membuat langkah dengan menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, stasiun nuklir terbesar di Eropa yang Presiden Putin coba ubah menjadi milik Rusia.
"Sekitar 500 tentara Rusia berada di pabrik itu," katanya, meskipun staf Ukraina masih mengoperasikannya.
"Dunia dapat segera menghentikan tindakan penjajah Rusia," ujar Zelensky.
"Dunia dapat menerapkan paket sanksi dalam kasus seperti itu dan melakukan segalanya untuk membuat mereka meninggalkan pembangkit listrik tenaga nuklir," pungkasnya.
"Mereka mulai mempersiapkan masyarakat mereka. Itu sangat berbahaya," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan BBC.
"Mereka tidak siap untuk melakukannya, menggunakannya. Tetapi mereka mulai berkomunikasi. Mereka tidak tahu apakah mereka akan menggunakannya atau tidak. Saya pikir berbahaya untuk membicarakannya," sambungnya.
"Apa yang kita lihat adalah bahwa orang-orang Rusia yang berkuasa menyukai kehidupan dan oleh karena itu saya pikir risiko menggunakan senjata nuklir tidak begitu pasti seperti yang dikatakan beberapa ahli, karena mereka memahami bahwa tidak ada jalan untuk kembali setelah menggunakannya, tidak hanya sejarah negara mereka, tetapi diri mereka sendiri sebagai pribadi," tuturnya seperti dilansir dari media berbasis di Inggris itu, Sabtu (8/10/2022).
Dalam kesempatan itu, ia membantah telah menyerukan serangan ke Rusia dengan mengatakan bahasa Ukraina yang digunakannya telah disalahpahami.
Yang sebenarnya diinginkan Zelensky adalah "preventive kicks" atau "tendangan pencegahan" dan bukan "preventive strikes" atau "serangan pencegahan".
"Anda harus menggunakan tendangan pencegahan," katanya, merujuk pada sanksi.
"Setelah terjemahan itu,mereka (Rusia) melakukan cara mereka sendiri, bagaimana itu berguna bagi mereka, dan mulai menerjemahkannya ke arah lain" kata Presiden Zelensky.
Zelensky mengatakan yang diperlukkan sekarang adalah bertindak, karena ancaman Rusia adalah risiko bagi seluruh planet. Moskow, ia mengklaim, telah membuat langkah dengan menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, stasiun nuklir terbesar di Eropa yang Presiden Putin coba ubah menjadi milik Rusia.
"Sekitar 500 tentara Rusia berada di pabrik itu," katanya, meskipun staf Ukraina masih mengoperasikannya.
"Dunia dapat segera menghentikan tindakan penjajah Rusia," ujar Zelensky.
"Dunia dapat menerapkan paket sanksi dalam kasus seperti itu dan melakukan segalanya untuk membuat mereka meninggalkan pembangkit listrik tenaga nuklir," pungkasnya.
(ian)