Korut Tutup Pintu Perundingan dengan AS

Sabtu, 04 Juli 2020 - 12:56 WIB
loading...
Korut Tutup Pintu Perundingan...
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) menolak mentah-mentah keinginan Presiden Korea Selatan (Korsel) melihat negara itu duduk satu meja kembali dengan Amerika Serikat (AS).Korut menyatakan tidak perlu duduk satu meja untuk melakukan pembicaraan dengan AS, yang dianggap tidak lebih dari sebuah alat politik bagi Washington.

Wakil Menteri Luar Negeri Korut Choe Son-hui mengatakan negosiasi antara Washington dan Pyongyang tidak akan berhasil dan tidak akan ada perubahan dalam kebijakan Korut

“Kami tidak merasa perlu untuk bertatap muka dengan AS, karena mempertimbangkan dialog DPRK-AS tidak lebih dari alat untuk mengatasi krisis politiknya,” kata Son-hui dalam sebuah pernyataan yang diwartakan oleh kantor berita KCNA sebagaimana dinukil Reuters, Sabtu (4/7/2020).

DPRK sendiri adalah singkatan dari Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi dari Korut.

Hal itu diungkapkan oleh Choe Son-hui jelang kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun ke Korsel. Biegun dijadwalkan akan mengunjungi Korsel minggu depan untuk membahas perundingan macet dengan Korut.

Sebelumnya Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan pada hari Rabu bahwa Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un harus bertemu lagi sebelum pemilihan AS pada bulan November. Pertemuan ini akan membantu melanjutkan kembali perundingan nuklir yang macet. (Baca: Korsel Berharap Trump dan Jong-un Kembali Bertemu Sebelum Pilpres AS )

Mantan penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, mengatakan kepada wartawan di New York pada hari Kamis bahwa presiden mungkin akan mencari pertemuan lain dengan Kim Jong-un sebagai "Kejutan Oktober" jelang pemilu.

Trump dan Kim Jong-un bertemu untuk pertama kalinya pada tahun 2018 silam di Singapura.

Mereka bertemu lagi di Vietnam pada 2019, tetapi pembicaraan itu berantakan ketika Trump mengatakan Kim Jong-un gagal menawarkan cukup senjata nuklir atau rudal balistik sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional.

Pada pertemuan ketiga mereka, pada Juni 2019 di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, keduanya sepakat untuk memulai kembali perundingan. Namun pembicaraan tingkat kerja antara kedua pihak di Swedia pada Oktober terputus. (Baca: Pembicaraan Nuklir Korut dengan AS Terputus )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Makam Firaun Misterius...
Makam Firaun Misterius Ditemukan setelah 3.600 Tahun
Program Mudik Bersama...
Program Mudik Bersama BUMN, BRI Life dan BRI Kolaborasi Beri Perlindungan Asuransi
6 Makanan yang Sebaiknya...
6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Mudik Lebaran, Bikin Ngantuk
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
1 jam yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
4 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
4 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
5 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
6 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
7 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved