Indonesia Dorong UNESCO Prioritaskan Pendidikan dalam Hadapi Covid-19

Sabtu, 04 Juli 2020 - 09:27 WIB
loading...
Indonesia Dorong UNESCO...
Dubes RI/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Arrmanatha Nasir, mendorong UNESCO memprioritaskan pendidikan dalam menghadapi Covid-19. Foto/KBRI Paris
A A A
PARIS - Indonesia mendorong UNESCO untuk memprioritaskan sektor pendidikan dalam penanganan krisis Covid-19 . Hal tersebut disampaikan oleh Dubes RI/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Arrmanatha Nasir, pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di kantor pusat UNESCO di Paris, Prancis .

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan sekolah di lebih dari 165 negara ditutup sehingga akses pendidikan bagi 1,5 miliar pelajar di seluruh dunia menjadi terganggu. Oleh karena itu, Arrmanatha menegaskan pentingnya UNESCO untuk melakukan penyesuaian program dan anggaran dengan memprioritaskan dukungan kepada negara anggota khususnya negara berkembang di sektor pendidikan.

Lebih lanjut, pria yang akrab di sapa Tata ini menyampaikan berbagai langkah konkrit yang telah diambil pemerintah Indonesia dalam upaya mitigasi dampak Covid-19 terhadap sektor pendidikan, seperti memperkuat pembelajaran jarak jauh khususnya melalui kemitraan swasta dengan pemerintah. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara lain di UNESCO. (Baca: Di Pertemuan UNESCO, RI Suarakan Mitigasi Dampak Covid-19 )

“Di Indonesia, berbagai inisiatif telah diambil Pemerintah untuk memastikan berlanjutan pendidikan saat Covid-19, seperti program antara lain Rumah Belajar SPADA, Guru Berbagi dan program pembelajaran melalui siaran televisi” jelas Tata dalam rilis yang diterima Sindonews, Sabtu (4/7/2020).

Tata juga menyampaikan rencana Indonesia untuk mengaplikasikan pembelajaran jarak jauh sebagai salah satu fitur tetap kurikulum pendidikan di Indonesia. Untuk itu, disampaikan rencana Pemerintah untuk meningkatkan training bagi para guru agar dapat menerapakan pembelajaran jarak jauh, serta mendorong agar akses digital yang lebih luas untuk semua pelajar.

Lebih lanjut Tata menegaskan bahwa pandemi Covid-19 menunjukan pentingnya kerja sama dan solidaritas internasional. Dalam kaitan ini, sebagai negara promotor kerja sama multilateral, Indonesia mendorong agar UNESCO sebagai organisasi multilateral berkontribusi secara konkrit pada upaya migitasi dan adaptasi Covid-19.

“UNESCO perlu mendorong langkah bersama dan memperkuat kerja sama multilateral melalui isu-isu yang menjadi tanggung jawabnya seperti pendidikan, sains, kebudayaan, akses dan penyebaran informasi dan komunikasi,” tutur Tata.

Selain itu, sebagai Wakil Presiden kelompok Asia-Pasifik, Tata juga berbicara atas nama kelompok Asia-Pasifik UNESCO. Kelompok Asia Pasifik UNESCO, merupakan kelompok regional terbesar ke-dua di UNESCO yang beranggotakan 44 negara.

Tata menyampaikan bahwa bagi negara-negara Asia-Pasifik, pandemi Covid-19 merupakan cobaan bagi kapasitas masyrakat internasional untuk mengambil langkah kolektif, untuk atas pandemi tersebut. Untuk itu Kelompok Asia Pasifik mendorong UNESCO dalam menggalang solidaritas dan kerja sama internasional untuk mencari solusi inovatif dan membangun ketahanan global dalam menghadapi Covid-19.

Sementara itu Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay, dalam pernyataannya menyampaikan, Covid-19 berdampak pada seluruh sektor di bawah kewenangan UNESCO, seperti pendidikan, budaya, sains serta informasi dan komunikasi. Namun, ia menekankan bahwa pembelajaran paling penting adalah pada sektor pendidikan. Covid-19 mendorong percepatan future education di mana pendidikan adalah ‘global common goods’.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Kebaya Harus Distandardisasi
Kebaya Harus Distandardisasi
3 Proyek Kontroversial...
3 Proyek Kontroversial yang Dituding Dijalankan USAID, dari Senjata Biologis hingga Covid
Elon Musk: USAID Danai...
Elon Musk: USAID Danai Riset Senjata Biologis, Termasuk Proyek Kemunculan Covid-19
Kronologi CIA Ubah Pandangan...
Kronologi CIA Ubah Pandangan Asal-usul Covid-19, dari Kebocoran Laboratorium?
Presiden AS Joe Biden...
Presiden AS Joe Biden Tiba-tiba Batal Pidato, Ternyata Positif Covid-19
Pria Ini Disuntik Vaksin...
Pria Ini Disuntik Vaksin Covid-19 Sebanyak 217 Kali, Ini yang Terjadi Padanya
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Profil Hussein Al Sheikh,...
Profil Hussein Al Sheikh, Calon Kuat Pengganti Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Rekomendasi
Bulog Kantongi Laba...
Bulog Kantongi Laba Rp66 Miliar di 2024, Realisasi Pengadaan Beras Capai 138%
Peringati Hari Down...
Peringati Hari Down Syndrome Sedunia, Cordlife Gelar Trisomy Awareness Bash 2025
Hasil Piala Sudirman...
Hasil Piala Sudirman 2025: Rehan/Gloria Kalah Dramatis, Indonesia Tertinggal 0-1 dari India
Berita Terkini
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
24 menit yang lalu
3 Negara yang Memperebutkan...
3 Negara yang Memperebutkan Kashmir, Siapa yang Berhak?
1 jam yang lalu
Siapa Sayyid Theyazin?...
Siapa Sayyid Theyazin? Putra Mahkota Oman yang Menikah dalam Upacara Tertutup
1 jam yang lalu
Mahathir Mohamad: Bangsa...
Mahathir Mohamad: Bangsa Melayu Kehilangan Singapura, Jatuh ke Tangan Orang China
1 jam yang lalu
3 Fakta Pembunuhan Muslim...
3 Fakta Pembunuhan Muslim di Prancis yang Gegerkan Dunia, Pemicunya Islamofobia?
2 jam yang lalu
Drama Perseteruan Klan...
Drama Perseteruan Klan Miliarder Kwek Guncang Singapura, Berikut 3 Faktanya
3 jam yang lalu
Infografis
9 Negara Asia Lolos...
9 Negara Asia Lolos Piala Dunia U-17 2025, Indonesia Wakil ASEAN
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved