Pemimpin Chechnya Kadyrov: Rusia Harus Gunakan Senjata Nuklir Hasil Rendah di Ukraina
loading...
A
A
A
CHECHNYA - Pemimpin Chechnya Rusia Ramzan Kadyrov menyarankan Rusia harus mempertimbangkan menggunakan senjata nuklir hasil rendah di Ukraina di tengah pembalikan baru di medan perang.
Dalam pesan di Telegram pada Sabtu (1/10/2022), dia mengkritik komandan Rusia karena meninggalkan kota Lyman di Ukraina timur pada Sabtu.
“Menurut pendapat pribadi saya, tindakan yang lebih drastis harus diambil, hingga deklarasi darurat militer di daerah perbatasan dan penggunaan senjata nuklir hasil rendah,” ujar Kadyrov.
Dia berbicara sehari setelah Presiden Vladimir Putin memproklamirkan pencaplokan empat wilayah Ukraina, termasuk Donetsk, di mana Lyman berada.
Putin menempatkan wilayah itu di bawah payung nuklir Rusia, dengan mengatakan Moskow akan mempertahankan tanah yang telah direbutnya “dengan segenap kekuatan kita dan seluruh cara kekuatan kita."
Rusia memiliki persenjataan atom terbesar di dunia, termasuk senjata nuklir taktis hasil rendah yang dirancang untuk digunakan melawan tentara lawan.
Sekutu utama Putin lainnya, termasuk mantan Presiden Dmitry Medvedev, telah menyarankan Rusia mungkin perlu menggunakan senjata nuklir.
Meski demikian, seruan Kadyrov adalah yang paling mendesak dan eksplisit.
Penguasa berpengaruh wilayah Kaukasus Chechnya telah menjadi pendukung utama perang di Ukraina, dengan pasukan Chechnya membentuk bagian dari barisan depan tentara Rusia di Ukraina.
Dalam pesannya, dia mengecam Kolonel Jenderal Alexander Lapin, komandan pasukan Rusia yang berperang di Lyman, dengan menyebutnya "biasa-biasa saja."
Dalam pesan di Telegram pada Sabtu (1/10/2022), dia mengkritik komandan Rusia karena meninggalkan kota Lyman di Ukraina timur pada Sabtu.
“Menurut pendapat pribadi saya, tindakan yang lebih drastis harus diambil, hingga deklarasi darurat militer di daerah perbatasan dan penggunaan senjata nuklir hasil rendah,” ujar Kadyrov.
Dia berbicara sehari setelah Presiden Vladimir Putin memproklamirkan pencaplokan empat wilayah Ukraina, termasuk Donetsk, di mana Lyman berada.
Putin menempatkan wilayah itu di bawah payung nuklir Rusia, dengan mengatakan Moskow akan mempertahankan tanah yang telah direbutnya “dengan segenap kekuatan kita dan seluruh cara kekuatan kita."
Rusia memiliki persenjataan atom terbesar di dunia, termasuk senjata nuklir taktis hasil rendah yang dirancang untuk digunakan melawan tentara lawan.
Sekutu utama Putin lainnya, termasuk mantan Presiden Dmitry Medvedev, telah menyarankan Rusia mungkin perlu menggunakan senjata nuklir.
Meski demikian, seruan Kadyrov adalah yang paling mendesak dan eksplisit.
Penguasa berpengaruh wilayah Kaukasus Chechnya telah menjadi pendukung utama perang di Ukraina, dengan pasukan Chechnya membentuk bagian dari barisan depan tentara Rusia di Ukraina.
Dalam pesannya, dia mengecam Kolonel Jenderal Alexander Lapin, komandan pasukan Rusia yang berperang di Lyman, dengan menyebutnya "biasa-biasa saja."
(sya)