Kremlin: Ledakan Pipa Nord Stream Masalah Besar bagi Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kremlin mengecam setiap tuduhan berada di balik dugaan ledakan pipa gas alam Nord Stream awal pekan ini, menyebutnya sebagai "bodoh dan tidak masuk akal." Kremlin menyatakan bahwa insiden itu sebenarnya menciptakan banyak masalah bagi Rusia.
Berbicara kepada wartawan, juru bicara Dmitry Peskov menjelaskan bahwa kerusakan pada jaringan pipa menimbulkan "masalah besar" bagi Rusia karena pada dasarnya kehilangan rute pasokan gasnya ke Eropa.
"Kedua jalur pipa Nord Stream 2 dipompa penuh dengan gas dan disiapkan untuk mengirimkannya ke Eropa pada saat dugaan ledakan," kata Peskov.
“Gas ini sangat mahal dan sekarang semuanya naik ke udara," ia menambahkan seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (29/9/2022).
Peskov juga mencatat bahwa baik Rusia maupun Eropa tidak mendapat keuntungan apa pun dari penghancuran jaringan pipa, terutama Jerman, di mana insiden ini merupakan ancaman bagi perkembangan industrinya di masa depan, serta profitabilitas dan daya saingnya.
Pemasok LNG Amerika, di sisi lain, telah menghasilkan keuntungan luar biasa setelah melipatgandakan pengiriman mereka ke benua Eropa, Peskov menunjukkan, menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan ini sangat tertarik untuk mempertahankan keuntungan super-duper ini di masa depan.
Meskipun tidak ada tersangka di balik insiden tersebut yang secara resmi disebutkan, juru bicara Kremlin itu menyarankan agar tidak membuat pengumuman resmi sebelum penyelidikan yang tepat atas insiden tersebut dilakukan.
Namun, Peskov menarik perhatian pada pernyataan Presiden AS Joe Biden sejak awal Februari, ketika pemimpin Amerika itu mengancam akan "mengakhiri" Nord Stream 2.
"Apa yang dimaksud presiden AS dengan itu, kami tidak tahu," aku pejabat Kremlin itu, tetapi menyoroti reaksi histeris-euforia yang gila dari pejabat Polandia yang telah berterima kasih kepada Washington karena telah menyabotase pipa tersebut.
Berbicara kepada wartawan, juru bicara Dmitry Peskov menjelaskan bahwa kerusakan pada jaringan pipa menimbulkan "masalah besar" bagi Rusia karena pada dasarnya kehilangan rute pasokan gasnya ke Eropa.
"Kedua jalur pipa Nord Stream 2 dipompa penuh dengan gas dan disiapkan untuk mengirimkannya ke Eropa pada saat dugaan ledakan," kata Peskov.
“Gas ini sangat mahal dan sekarang semuanya naik ke udara," ia menambahkan seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (29/9/2022).
Peskov juga mencatat bahwa baik Rusia maupun Eropa tidak mendapat keuntungan apa pun dari penghancuran jaringan pipa, terutama Jerman, di mana insiden ini merupakan ancaman bagi perkembangan industrinya di masa depan, serta profitabilitas dan daya saingnya.
Pemasok LNG Amerika, di sisi lain, telah menghasilkan keuntungan luar biasa setelah melipatgandakan pengiriman mereka ke benua Eropa, Peskov menunjukkan, menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan ini sangat tertarik untuk mempertahankan keuntungan super-duper ini di masa depan.
Meskipun tidak ada tersangka di balik insiden tersebut yang secara resmi disebutkan, juru bicara Kremlin itu menyarankan agar tidak membuat pengumuman resmi sebelum penyelidikan yang tepat atas insiden tersebut dilakukan.
Namun, Peskov menarik perhatian pada pernyataan Presiden AS Joe Biden sejak awal Februari, ketika pemimpin Amerika itu mengancam akan "mengakhiri" Nord Stream 2.
"Apa yang dimaksud presiden AS dengan itu, kami tidak tahu," aku pejabat Kremlin itu, tetapi menyoroti reaksi histeris-euforia yang gila dari pejabat Polandia yang telah berterima kasih kepada Washington karena telah menyabotase pipa tersebut.