Ilmuwan Pastikan Vaksin Corona Mulai Tersedia pada September
loading...
A
A
A
Pasalnya, harga vaksin pneumonia saja mencapai USD800 (Rp12,5 juta) untuk empat kali suntikan yang biasa disebut dengan Prevnar 13. “Vaksin tersebut untuk mencegah pneumonia,” kata Bancel. Dia mengungkapkan, pihaknya belum menentukan harga vaksin corona karena berkaitan dengan kesehatan publik dan harga tersebut juga harus mendapatkan persetujuan pemerintah.
Dalam pandangan Jason Nickerson, penasihat hubungan kemanusiaan Universitas Ottawa, mengungkapkan harga vaksin seharusnya bisa dijangkau dan tersedia bagi publik. "Harga vaksin yang adil dan terjangkau oleh masyarakat dunia. Apalagi, penelitian vaksin juga menggunakan dana pemerintah," katanya.
Pemerintah AS belum bisa menjamin harga vaksin. “Baru-baru ini mengatakan dirinya tidak menjamin harga vaksin bisa terjangkau karena sektor swasta juga telah berinvestasi besar,” kata Menteri Kesehatan AS Alex Azar. Meskipun pengembangan vaksin itu juga menggunakan dana dari pajak yang dibayar rakyat AS. Dia juga tidak menjamin kalau seluruh rakyat AS bisa membeli vaksin tersebut. Namun demikian, Azar mengungkapkan bahwa dirinya akan bekerja maksimal agar harga vaksin bisa terjangkau.
Berbeda dengan negara-negara Uni Eropa, pemerintah AS tidak memiliki kemampuan untuk mengatur perusahaan swasta tentang harga vaksin baru. Pasalnya, untuk pengembangan vaksin baru diperlukan dana sekitar USD1 miliar. Apalagi, ada kemungkinan 94% pembuatan vaksin bisa mengalami kegagalan. (Andika H Mustaqim)
Dalam pandangan Jason Nickerson, penasihat hubungan kemanusiaan Universitas Ottawa, mengungkapkan harga vaksin seharusnya bisa dijangkau dan tersedia bagi publik. "Harga vaksin yang adil dan terjangkau oleh masyarakat dunia. Apalagi, penelitian vaksin juga menggunakan dana pemerintah," katanya.
Pemerintah AS belum bisa menjamin harga vaksin. “Baru-baru ini mengatakan dirinya tidak menjamin harga vaksin bisa terjangkau karena sektor swasta juga telah berinvestasi besar,” kata Menteri Kesehatan AS Alex Azar. Meskipun pengembangan vaksin itu juga menggunakan dana dari pajak yang dibayar rakyat AS. Dia juga tidak menjamin kalau seluruh rakyat AS bisa membeli vaksin tersebut. Namun demikian, Azar mengungkapkan bahwa dirinya akan bekerja maksimal agar harga vaksin bisa terjangkau.
Berbeda dengan negara-negara Uni Eropa, pemerintah AS tidak memiliki kemampuan untuk mengatur perusahaan swasta tentang harga vaksin baru. Pasalnya, untuk pengembangan vaksin baru diperlukan dana sekitar USD1 miliar. Apalagi, ada kemungkinan 94% pembuatan vaksin bisa mengalami kegagalan. (Andika H Mustaqim)
(yuds)