Menyedihkan, Lebih dari 360 Gajah Mati Misterius di Botswana
loading...
A
A
A
GABORONE - Lebih dari 360 gajah telah mati karena sebab yang misterius dalam tiga bulan terakhir di Botswana . Hal itu diungkapkan oleh ahli konservasi setempat.
"Beberapa bangkai ditemukan berkerumun di sekitar lubang air, sementara yang lain tampaknya telah mati jatuh dengan wajah mereka tersungkur," kata direktur konservasi di National Park Rescue, Niall McCann, seperti dikutip dari CNN, Jumat (3/7/2020).
Sementara ratusan mati, menurut penjaga, gajah yang hidup fisiknya lemah dan satu diantaranya berjalan berputar-putar. Sedangkan spesies lain di daerah itu tampaknya tidak terpengaruh oleh apa pun yang menyerang para gajah.
Pemerintah Botswana sedang menguji sampel dari gajah mati , tetapi belum mengetahui penyebab kematiannya.
Menurut McCann bangkai gajah dalam jumlah yang tidak biasa tercatat pada awal Mei lalu.
"Mengerikan - kita perlu tahu apa yang sedang terjadi," katanya, seraya menambahkania tidak dapat mengingat kapan terakhir kalinya begitu banyak gajah mati karena sebab misterius.
Botswana adalah rumah bagi 130 ribu gajah Afrika, lebih banyak dari negara mana pun di benua ini.
"Delta Okavango, tempat bangkai ditemukan, adalah rumah bagi sekitar 10% gajah di negara itu," jelas McCann.
Tahun lalu, Botswana membatalkan larangan berburu gajah yang diberlakukannya pada tahun 2014, memicu kemarahan internasional. McCann mengatakan perburuan tidak bisa dikesampingkan saat ini, meskipun gadingnya masih ada di bangkai gajah. (Baca: Larangan Dicabut, Orang Bebas Berburu Gajah di Botswana )
"800 dari mereka tergeletak di sekitar sebagai magnet bagi para penjahat," tambahnya. (Baca Juga: 87 Gajah Mati Ditemukan di Dekat Taman Margasatwa Botswana)
McCann mengatakan ada sejumlah kemungkinan terkait penyebab kematian ratusan gajah tersebut, termasuk parasit khusus gajah atau bahkan Covid-19.
"Yang ingin saya tekankan adalah bahwa ini berpotensi menjadi krisis kesehatan masyarakat," ujarnya.
Apa pun penyebabnya, kata McCann, penting untuk menyelesaikannya karena kehilangan nyawa gajah dalam jumlah signifikan secara global.
Gajah Afrika diklasifikasikan sebagai rentan dalam Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature). Sensus Gajah Besar pertama, survei pan-Afrika yang dilakukan pada tahun 2016, mengungkapkan bahwa hanya dalam waktu tujuh tahun antara 2007 dan 2014 jumlah gajah anjlok setidaknya 30%, atau 144.000.
"Beberapa bangkai ditemukan berkerumun di sekitar lubang air, sementara yang lain tampaknya telah mati jatuh dengan wajah mereka tersungkur," kata direktur konservasi di National Park Rescue, Niall McCann, seperti dikutip dari CNN, Jumat (3/7/2020).
Sementara ratusan mati, menurut penjaga, gajah yang hidup fisiknya lemah dan satu diantaranya berjalan berputar-putar. Sedangkan spesies lain di daerah itu tampaknya tidak terpengaruh oleh apa pun yang menyerang para gajah.
Pemerintah Botswana sedang menguji sampel dari gajah mati , tetapi belum mengetahui penyebab kematiannya.
Menurut McCann bangkai gajah dalam jumlah yang tidak biasa tercatat pada awal Mei lalu.
"Mengerikan - kita perlu tahu apa yang sedang terjadi," katanya, seraya menambahkania tidak dapat mengingat kapan terakhir kalinya begitu banyak gajah mati karena sebab misterius.
Botswana adalah rumah bagi 130 ribu gajah Afrika, lebih banyak dari negara mana pun di benua ini.
"Delta Okavango, tempat bangkai ditemukan, adalah rumah bagi sekitar 10% gajah di negara itu," jelas McCann.
Tahun lalu, Botswana membatalkan larangan berburu gajah yang diberlakukannya pada tahun 2014, memicu kemarahan internasional. McCann mengatakan perburuan tidak bisa dikesampingkan saat ini, meskipun gadingnya masih ada di bangkai gajah. (Baca: Larangan Dicabut, Orang Bebas Berburu Gajah di Botswana )
"800 dari mereka tergeletak di sekitar sebagai magnet bagi para penjahat," tambahnya. (Baca Juga: 87 Gajah Mati Ditemukan di Dekat Taman Margasatwa Botswana)
McCann mengatakan ada sejumlah kemungkinan terkait penyebab kematian ratusan gajah tersebut, termasuk parasit khusus gajah atau bahkan Covid-19.
"Yang ingin saya tekankan adalah bahwa ini berpotensi menjadi krisis kesehatan masyarakat," ujarnya.
Apa pun penyebabnya, kata McCann, penting untuk menyelesaikannya karena kehilangan nyawa gajah dalam jumlah signifikan secara global.
Gajah Afrika diklasifikasikan sebagai rentan dalam Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature). Sensus Gajah Besar pertama, survei pan-Afrika yang dilakukan pada tahun 2016, mengungkapkan bahwa hanya dalam waktu tujuh tahun antara 2007 dan 2014 jumlah gajah anjlok setidaknya 30%, atau 144.000.
(ber)