Hadiah untuk Membunuh Tentara AS, Pelosi: Rusia Harus Disanksi

Jum'at, 03 Juli 2020 - 07:56 WIB
loading...
Hadiah untuk Membunuh...
Ketua DPR AS Nancy Pelosi menyerukan sanksi untuk Rusia terkait dugaan pemberian hadiah untuk membunuh tentara Amerika di Afghanistan. Foto/Detroit News
A A A
WASHINGTON - Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi, menyerukan sanksi terhadap dinas intelijen Rusia atas dugaan pemberian hadiah kepada Taliban untuk membunuh tentara Amerika di Afghanistan .

Politikus top Partai Demokrat di Kongres itu juga mengatakan Gedung Putih menentang sanksi yang berkaitan dengan sektor intelijen dan pertahanan Rusia dalam legislasi bipartisan sebelumnya yang bertujuan menghukum Moskow.

Pelosi mengatakan intelijen dan pertahanan Rusia adalah sektor yang sangat mungkin atas ancaman terhadap tentara pria dan wanita AS melalui skema pemberian hadiah.

"Apa pun yang terjadi dengan ini, kita harus mengembalikan sanksi itu dan kita harus menindaklanjutinya," katanya seperti dikutip dari AFP, Jumat (3/7/2020).

Ia juga mengatakan Rusia harus bertanggung jawab karena berusaha untuk merusak "lagi" pemilu AS.

Pelosi berbicara kepada wartawan setelah briefing tertutup dengan para pejabat intelijen AS tentang pemberian hadiah, pertama kali dilaporkan oleh The New York Times(NYT), di mana Rusia diduga menawarkan hadiah untuk membunuh pasukan koalisi pimpinan AS di Afghanistan. (Baca: NYT: Intel AS Sebut Rusia Perintahkan Pembunuhan Tentara Amerika di Afghanistan )

Gedung Putih mengatakan Presiden Donald Trump belum diberi pengarahan tentang intelijen karena tidak diverifikasi. Namun NYT, mengutip beberapa pejabat, melaporkan intelijen itu dimasukkan dalam laporan singkat harian presiden pada Februari. (Baca: Soal Rusia Buru Tentara AS di Afghanistan, Trump Mengaku Tidak Diberitahu )

Pelosi tidak mengungkapkan apa yang dibahas dalam briefing tertutup itu.

Tetapi dia mengatakan "tentu saja" presiden seharusnya diberi pengarahan tentang masalah ini secara langsung meskipun intelijen tidak diverifikasi.

"Ini adalah prioritas tertinggi: perlindungan pasukan," ujarnya.

"Trump harus menghabiskan lebih banyak waktu membaca ringkasan harian presiden daripada merencanakan parade militer dan melestarikan peninggalan Konfederasi," tambahnya.

Pelosi bergabung dengan Senat Demokrat dalam upaya memberikan sanksi kepada Rusia.

Senator Robert Menendez pada hari Rabu memperkenalkan amandemen RUU belanja pertahanan besar-besaran yang akan membekukan aset dan melarang visa untuk Putin dan pejabat Rusia lainnya jika mereka ditemukan terlibat dalam menawarkan hadiah untuk membunuh pasukan AS.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ajudan Putin Ungkap...
Ajudan Putin Ungkap Tanggal Perundingan Rusia-AS Berikutnya di Riyadh
Trump Surati Iran, Beri...
Trump Surati Iran, Beri Ultimatum 2 Bulan untuk Kesepakatan Nuklir Baru
Trump Disebut akan Mencalonkan...
Trump Disebut akan Mencalonkan Diri Lagi pada Pemilu 2028
Mufti Rusia Bongkar...
Mufti Rusia Bongkar Teori Konspirasi The Simpsons
5 Negara Eropa Musuh...
5 Negara Eropa Musuh Bebuyutan Rusia, Nomor 3 dan Terakhir Pemilik Hulu Ledak Nuklir
6 Fakta Senjata Nuklir...
6 Fakta Senjata Nuklir Prancis, Kekuatan yang Akan Payungi Eropa dari Invasi Rusia
Meski Digempur AS Besar-besaran,...
Meski Digempur AS Besar-besaran, Houthi Masih Tembakkan Rudal Balistik ke Israel
Taiwan Khawatir Diinvasi...
Taiwan Khawatir Diinvasi China pada 2027, Kenapa Tahun Itu?
Donald Trump Janjikan...
Donald Trump Janjikan Sistem Rudal Patriot Tambahan untuk Ukraina
Rekomendasi
Kasus Korupsi BJB, KPK...
Kasus Korupsi BJB, KPK Panggil Ridwan Kamil Setelah Lebaran
Cincin Saturnus Akan...
Cincin Saturnus Akan Menghilang Akhir Pekan Ini, Berikut Penjelasannya
Erupsi Dahsyat, Status...
Erupsi Dahsyat, Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Menjadi Awas
Berita Terkini
Malaysia akan Tampung...
Malaysia akan Tampung 15 Warga Palestina yang Dibebaskan Israel
4 jam yang lalu
Ajudan Putin Ungkap...
Ajudan Putin Ungkap Tanggal Perundingan Rusia-AS Berikutnya di Riyadh
7 jam yang lalu
506 Tewas sejak Israel...
506 Tewas sejak Israel Mulai Lagi Genosida Gaza, Rumah Sakit Indonesia Kewalahan
8 jam yang lalu
Trump Surati Iran, Beri...
Trump Surati Iran, Beri Ultimatum 2 Bulan untuk Kesepakatan Nuklir Baru
8 jam yang lalu
Remehkan Houthi, Netanyahu...
Remehkan Houthi, Netanyahu Terbirit-birit Sembunyi saat Rudal Ditembakkan dari Yaman
9 jam yang lalu
Trump Disebut akan Mencalonkan...
Trump Disebut akan Mencalonkan Diri Lagi pada Pemilu 2028
10 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved