Hore! Putin Gratiskan 300 Ribu Ton Pupuk untuk Negara-negara Berkembang
loading...
A
A
A
SAMARKAND - Rusia siap memberikan 300.000 ton pupuk kepada negara-negara berkembang secara gratis. Pupuk itu saat ini menumpuk di pelabuhan Uni Eropa (UE) karena sanksi Barat.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan kebijakan yang menggembirakan itu pada Jumat (16/9/2022).
Berbicara pada pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan, pemimpin Rusia mengatakan dia telah membahas masalah ekspor pertanian dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
“Sehari sebelum kemarin saya memberi tahu Guterres bahwa 300.000 ton pupuk Rusia telah menumpuk di pelabuhan Uni Eropa,” ujar Putin.
Dia menambahkan, “Moskow siap memberikannya ke negara-negara berkembang secara gratis dan pengiriman semacam itu akan berperan mengurangi krisis pangan global.”
Pada akhir Juli, Moskow dan Kiev menandatangani kesepakatan yang membuka blokir ekspor gandum Ukraina melalui Laut Hitam pada pembicaraan yang ditengahi PBB di Istanbul.
Perjanjian itu juga seharusnya memungkinkan Rusia mengirimkan pupuk dan barang-barang makanan ke pasar global.
Namun, para pejabat Rusia telah berulang kali mengkritik Barat karena tidak menghormati kesepakatan itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan kebijakan yang menggembirakan itu pada Jumat (16/9/2022).
Berbicara pada pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan, pemimpin Rusia mengatakan dia telah membahas masalah ekspor pertanian dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
“Sehari sebelum kemarin saya memberi tahu Guterres bahwa 300.000 ton pupuk Rusia telah menumpuk di pelabuhan Uni Eropa,” ujar Putin.
Dia menambahkan, “Moskow siap memberikannya ke negara-negara berkembang secara gratis dan pengiriman semacam itu akan berperan mengurangi krisis pangan global.”
Pada akhir Juli, Moskow dan Kiev menandatangani kesepakatan yang membuka blokir ekspor gandum Ukraina melalui Laut Hitam pada pembicaraan yang ditengahi PBB di Istanbul.
Perjanjian itu juga seharusnya memungkinkan Rusia mengirimkan pupuk dan barang-barang makanan ke pasar global.
Namun, para pejabat Rusia telah berulang kali mengkritik Barat karena tidak menghormati kesepakatan itu.