Pasukan Rusia Runtuh di Izium Kharkiv setelah Serangan Kilat Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Pasukan Rusia runtuh di Izium, Kharkiv, setelah serangan balasan kilat pasukan Ukraina selama akhir pekan lalu.
Kemajuan militer Kiev ini digambarkan sebagai yang paling konsekuensial dari Perang Ukraina karena cengkeraman pasukan Moskow di timur laut Ukraina hancur.
Diperkirakan pasukan Ukraina menerobos 50 km melewati garis depan pasukan Rusia dalam serangan balasan.
Tiga kota, yakni Izium, Kupiansk dan Balaklyia, direbut kembali oleh pasukan Ukraina dalam serangan balasan kilat yang mengejutkan militer Moskow.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya mengatakan pasukan Kiev juga membebaskan Vasylenkovo dan Artemivka di wilayah Kharkiv.
“Hari-hari terakhir ini, tentara Rusia telah menunjukkan kepada kita [sisi] terbaiknya—punggungnya,” sindir Zelensky. “Tidak ada tempat di Ukraina untuk penjajah. Tidak akan pernah ada.”
Meski demikian, belum ada konfirmasi resmi bahwa pasukan Kiev juga telah mengusir pasukan Rusia dari Izium—tempat pementasan penting bagi upaya perang Rusia dengan populasi sekitar 45.000 orang sebelum invasi.
Tetapi gambar-gambar yang membanjiri media sosial menunjukkan pasukan Ukraina berada di dalam kota dan pengamat konflik Rusia mengatakan ada laporan awal bahwa tentara Moskow telah ditarik.
Sementara itu, Rusia belum lama ini mengatakan akan memperkuat wilayah Kharkiv. Anehnya, pada Sabtu pekan lalu mengumumkan akan menarik kembali pasukannya ke wilayah Donetsk lebih jauh ke selatan.
Pakar militer ternama, Dr Mike Martin, menulis di Twitter: “Begitu mereka sampai di sana, mereka harus bersaing dengan hilangnya Izium dan Kupyansk—dua pusat kereta api untuk sisi negara itu."
“Angkatan bersenjata Rusia telah ditunjukkan, sekali lagi, benar-benar mengerikan," lanjut dia.
Saat pasukan Rusia mundur, penyelidik Ukraina dilaporkan menemukan beberapa mayat dengan tanda-tanda penyiksaan, kemungkinan korban dibunuh oleh pasukan Moskow.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan: “Pasukan Ukraina maju di Ukraina timur, membebaskan lebih banyak kota dan desa. Keberanian mereka ditambah dengan dukungan militer Barat membawa hasil yang mencengangkan."
“Sangat penting untuk terus mengirim senjata ke Ukraina. Mengalahkan Rusia di medan perang berarti memenangkan perdamaian di Ukraina,” katanya lagi, seperti dikutip AFP, Senin (12/9/2022).
Kemajuan militer Kiev ini digambarkan sebagai yang paling konsekuensial dari Perang Ukraina karena cengkeraman pasukan Moskow di timur laut Ukraina hancur.
Diperkirakan pasukan Ukraina menerobos 50 km melewati garis depan pasukan Rusia dalam serangan balasan.
Tiga kota, yakni Izium, Kupiansk dan Balaklyia, direbut kembali oleh pasukan Ukraina dalam serangan balasan kilat yang mengejutkan militer Moskow.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya mengatakan pasukan Kiev juga membebaskan Vasylenkovo dan Artemivka di wilayah Kharkiv.
“Hari-hari terakhir ini, tentara Rusia telah menunjukkan kepada kita [sisi] terbaiknya—punggungnya,” sindir Zelensky. “Tidak ada tempat di Ukraina untuk penjajah. Tidak akan pernah ada.”
Meski demikian, belum ada konfirmasi resmi bahwa pasukan Kiev juga telah mengusir pasukan Rusia dari Izium—tempat pementasan penting bagi upaya perang Rusia dengan populasi sekitar 45.000 orang sebelum invasi.
Tetapi gambar-gambar yang membanjiri media sosial menunjukkan pasukan Ukraina berada di dalam kota dan pengamat konflik Rusia mengatakan ada laporan awal bahwa tentara Moskow telah ditarik.
Sementara itu, Rusia belum lama ini mengatakan akan memperkuat wilayah Kharkiv. Anehnya, pada Sabtu pekan lalu mengumumkan akan menarik kembali pasukannya ke wilayah Donetsk lebih jauh ke selatan.
Pakar militer ternama, Dr Mike Martin, menulis di Twitter: “Begitu mereka sampai di sana, mereka harus bersaing dengan hilangnya Izium dan Kupyansk—dua pusat kereta api untuk sisi negara itu."
“Angkatan bersenjata Rusia telah ditunjukkan, sekali lagi, benar-benar mengerikan," lanjut dia.
Saat pasukan Rusia mundur, penyelidik Ukraina dilaporkan menemukan beberapa mayat dengan tanda-tanda penyiksaan, kemungkinan korban dibunuh oleh pasukan Moskow.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan: “Pasukan Ukraina maju di Ukraina timur, membebaskan lebih banyak kota dan desa. Keberanian mereka ditambah dengan dukungan militer Barat membawa hasil yang mencengangkan."
“Sangat penting untuk terus mengirim senjata ke Ukraina. Mengalahkan Rusia di medan perang berarti memenangkan perdamaian di Ukraina,” katanya lagi, seperti dikutip AFP, Senin (12/9/2022).
(min)