Sejarah 5-9-1972: Teroris Black September Bantai 11 Orang Israel di Munich

Senin, 05 September 2022 - 11:14 WIB
loading...
A A A
Banyak orang di stadion dan di seluruh dunia tercengang oleh pernyataan tidak berperasaan itu, dan Brundage kemudian meminta maaf.

Namun demikian, pembantaian Munich dan penolakan Brundage untuk memahami pentingnya darah Yahudi yang ditumpahkan di tanah Jerman akan menutupi dua dekade pengabdiannya sebagai kepala IOC.

Respons Jerman dan Israel

Penyelidikan atas tragedi itu, yang dilakukan oleh pemerintah federal Jerman, pemerintah Bavaria, dan polisi Munich, menemukan bahwa serangan itu tidak dapat dihindari.

Pejabat yang terlibat secara efektif membebaskan polisi dan diri mereka sendiri. Mereka mencapai kesimpulan ini meskipun telah mengeluarkan sebuah laporan yang telah meramalkan serangan Black September dengan kekhususan yang menghantui.

Pada bulan-bulan sebelum Olimpiade, panitia penyelenggara Olimpiade Munich telah meminta psikolog polisi Georg Sieber untuk menelaah lusinan skenario keamanan terburuk.

Di antara 26 kemungkinan yang diusulkan oleh Sieber adalah serangan terhadap ajang Olimpiade oleh Tentara Republik Irlandia, Fraksi Tentara Merah, ETA, dan kelompok teroris lainnya.

Sieber's Situation 21 memprediksi selusin pria bersenjata Palestina akan memanjat pagar Desa Olimpiade pada pukul 05.00 pagi, menangkap sandera Israel, membunuh satu atau dua orang, dan mengeluarkan tuntutan untuk pembebasan tahanan dari penjara Israel dan sebuah pesawat untuk menerbangkan mereka ke Timur Tengah.

Panitia penyelenggara memutuskan bahwa mempersiapkan ancaman seperti yang diusulkan oleh Sieber akan menciptakan lingkungan keamanan yang tidak sesuai dengan visi mereka untuk Olimpiade.

Beberapa jam setelah serangan di Desa Olimpiade, Sieber diberhentikan dari posisi penasihatnya oleh aparat administratif yang sudah mulai bekerja untuk menyembunyikan bukti kesalahannya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1549 seconds (0.1#10.140)