Sejarah 5-9-1972: Teroris Black September Bantai 11 Orang Israel di Munich

Senin, 05 September 2022 - 11:14 WIB
loading...
A A A
Para teroris telah berjuang untuk menaklukkan orang-orang tak bersenjata di Apartemen 1; kecil kemungkinan mereka ingin terlibat dalam baku tembak jarak dekat dengan sniper kelas dunia di menit-menit pembukaan operasi mereka.

Di Apartemen 3 para teroris mengumpulkan lebih banyak sandera dan memaksa mereka kembali ke Apartemen 1.

Pegulat Gad Tsabari memisahkan diri dari kelompok dan berlari menuruni tangga menuju garasi parkir bawah tanah, dan Weinberg memanfaatkan kebingungan untuk kembali melawan para penyerang. Weinberg hampir menguasai senjata teroris ketika dia ditembak dan dibunuh.

Meski menggunakan kruk karena cedera saat bertanding, Yossef Romano, seorang atlet angkat besi, juga berusaha melucuti senjata salah satu teroris.

Romano terbunuh dan tubuhnya yang dimutilasi ditinggalkan di lantai Apartemen 1 sebagai peringatan.

Sementara dua warga Israel terbaring tewas di Desa Olimpiade dan sembilan lainnya disandera, namun ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) Avery Brundage bersikeras agar pertandingan dilanjutkan.

Para teroris menuntut pembebasan lebih dari 200 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, pembebasan Andreas Baader dan Ulrike Meinhof dari Fraksi Tentara Merah dari penjara Jerman Barat, dan penyediaan pesawat untuk menerbangkan mereka ke tujuan yang aman di Timur Tengah.

Sementara negosiasi sedang berlangsung, upaya penyelamatan yang direncanakan harus dibatalkan ketika disadari bahwa tindakan polisi Jerman disiarkan langsung ke hampir 1 miliar orang di seluruh dunia.

Sekitar pukul 22.00 pada tanggal 5 September, percaya bahwa mereka telah mencapai kesepakatan, para teroris membawa sandera mereka yang diikat dan ditutup matanya dari tempat tinggal mereka ke dalam bus yang mengangkut mereka ke helikopter yang menunggu.

Helikopter membawa mereka ke Pangkalan Udara Fürstenfeldbruck, 15 mil (25 km) barat Desa Olimpiade, di mana polisi sedang melakukan penyergapan.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1555 seconds (0.1#10.140)