Sejarah 5-9-1972: Teroris Black September Bantai 11 Orang Israel di Munich

Senin, 05 September 2022 - 11:14 WIB
loading...
A A A
Pada tengah malam, seorang pejabat Jerman mengumumkan bahwa semua sandera telah dibebaskan dan semua teroris telah tewas, sebuah laporan yang terbukti prematur secara tragis.

Tepat setelah tengah malam, seorang teroris melemparkan granat tangan ke salah satu helikopter, membunuh semua kecuali satu sandera Israel di dalamnya; David Berger, seorang pegulat kelahiran Amerika. Berger akhirnya meninggal karena menghirup asap sebelum personel penyelamat bisa menghubunginya.

Teroris kedua menyerang bagian dalam helikopter lainnya dengan peluru dari jarak dekat, membunuh lima orang Israel yang tersisa.

Terlambat untuk membantu upaya penyelamatan, mobil lapis baja akhirnya mencapai landasan pacu, tetapi kru mereka tidak memiliki pengetahuan tentang penempatan personel polisi di lapangan dan tidak ada cara untuk berkomunikasi dengan mereka.

Seorang pria bersenjata berlari menuju posisi di mana salah satu pilot helikopter dan sniper polisi berlindung. Teroris ditembak dan dibunuh oleh sniper, tetapi pergerakan di landasan pacu yang gelap memicu tembakan dari salah satu mobil lapis baja, dan baik pilot maupun sniper terluka parah oleh insiden friendly-fire,

Pada pukul 12.30 pada tanggal 6 September, penembakan telah berhenti, dan teror selama 20 jam berakhir. Sebelas orang Israel tewas, bersama dengan satu polisi Munich, dan lima teroris Black September terbaring tewas. Tiga dari kelompok bersenjata ditangkap.

Pada pukul 03.00 pagi, McKay, yang telah mengudara dari Desa Olimpiade selama 14 jam berturut-turut, merangkum hasil tragis dari penyelamatan yang gagal dengan kata-kata; "Mereka semua pergi."

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Olimpiade ditangguhkan, selama 24 jam, sebagai penghormatan kepada para atlet yang terbunuh.

Pada upacara peringatan pada 6 September, Brundage [otoritas olahraga Jerman Barat] mengumumkan bahwa Olimpiade akan berlanjut. Dia kemudian menarik persamaan antara pembunuhan 11 orang Israel dan keputusan IOC untuk melarang Rhodesia [sekarang Zimbabwe] dari kompetisi di Munich.

Rhodesia telah dilarang karena kebijakan rasisnya, dan Brundage, yang telah mendukung penyertaan Rhodesia dalam ajang olahraga, tampaknya menganggap keputusan IOC sebagai serangan pribadi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1199 seconds (0.1#10.140)