Sekjen PBB Seru Semua Pihak Menahan Diri di Irak
loading...
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyerukan semua pihak "menahan diri" di Irak. Dia meminta semua kelompok "mengambil langkah segera untuk meredakan situasi" ketika Zona Hijau Baghdad mengalami kerusuhan dan kekacauan.
“Sekretaris Jenderal telah mengikuti dengan keprihatinan protes yang sedang berlangsung di Irak hari ini, di mana para demonstran memasuki gedung-gedung pemerintah," papar juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric.
“Dia meminta ketenangan dan menahan diri, dan mendesak semua aktor terkait untuk mengambil langkah segera untuk meredakan situasi dan menghindari kekerasan apa pun,” ungkap Dujarric.
Dia menambahkan, “Sekretaris Jenderal sangat mendesak semua pihak dan aktor untuk mengatasi perbedaan mereka dan untuk terlibat, tanpa penundaan lebih lanjut, dalam dialog damai dan inklusif dengan cara yang konstruktif ke depan.”
Zona Hijau Baghdad diguncang kekerasan pada Senin setelah ulama Syiah Irak Muqtada al-Sadr mengatakan dia berhenti dari politik.
Langkah itu memicu kekacauan di mana 12 pendukungnya tewas dalam bentrok berdarah.
Ketegangan meningkat di Irak di tengah krisis politik yang membuat negara itu tanpa pemerintahan, perdana menteri, atau presiden baru selama berbulan-bulan.
Situasi meningkat tajam setelah pendukung al-Sadr menyerbu Istana Pemerintah pada Senin menyusul pengumuman pemimpin mereka.
“Menjelang malam, setidaknya tujuh artileri jatuh di Zona Hijau dengan keamanan tinggi, yang menampung gedung-gedung pemerintah dan misi diplomatik,” papar seorang sumber keamanan kepada AFP tanpa menyebut nama.
Tidak segera jelas siapa yang berada di balik penembakan artileri itu, yang diikuti dengan suara senjata otomatis yang ditembakkan di Zona Hijau.
“Sekretaris Jenderal telah mengikuti dengan keprihatinan protes yang sedang berlangsung di Irak hari ini, di mana para demonstran memasuki gedung-gedung pemerintah," papar juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric.
“Dia meminta ketenangan dan menahan diri, dan mendesak semua aktor terkait untuk mengambil langkah segera untuk meredakan situasi dan menghindari kekerasan apa pun,” ungkap Dujarric.
Dia menambahkan, “Sekretaris Jenderal sangat mendesak semua pihak dan aktor untuk mengatasi perbedaan mereka dan untuk terlibat, tanpa penundaan lebih lanjut, dalam dialog damai dan inklusif dengan cara yang konstruktif ke depan.”
Zona Hijau Baghdad diguncang kekerasan pada Senin setelah ulama Syiah Irak Muqtada al-Sadr mengatakan dia berhenti dari politik.
Langkah itu memicu kekacauan di mana 12 pendukungnya tewas dalam bentrok berdarah.
Ketegangan meningkat di Irak di tengah krisis politik yang membuat negara itu tanpa pemerintahan, perdana menteri, atau presiden baru selama berbulan-bulan.
Situasi meningkat tajam setelah pendukung al-Sadr menyerbu Istana Pemerintah pada Senin menyusul pengumuman pemimpin mereka.
“Menjelang malam, setidaknya tujuh artileri jatuh di Zona Hijau dengan keamanan tinggi, yang menampung gedung-gedung pemerintah dan misi diplomatik,” papar seorang sumber keamanan kepada AFP tanpa menyebut nama.
Tidak segera jelas siapa yang berada di balik penembakan artileri itu, yang diikuti dengan suara senjata otomatis yang ditembakkan di Zona Hijau.
(sya)