Tersangka Kedua Terungkap dalam Pembunuhan Jurnalis Rusia Dugina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengidentifikasi seorang pria Ukraina, bernama Bogdan Tsiganenko, sebagai kaki tangan dalam rencana pembunuhan jurnalis dan aktivis politik Rusia Darya Dugina.
Putri dari filsuf terkenal dan advokat “Eurasia” Aleksandr Dugin, tewas dalam pemboman mobil di Moskow awal bulan ini.
“Tsiganenko diduga membantu tersangka utama, Natalya Vovk, mendapatkan paspor Kazakhstan palsu dan merakit alat peledak rakitan, yang kemudian dia gunakan dalam kejahatan itu,” ungkap pernyataan FSB.
“Terduga pembuat bom berusia 42 tahun itu memasuki Rusia dari Estonia pada akhir Juni dan pergi sehari sebelum serangan bom pada 20 Agustus,” papar FSB, pada Senin (29/8/2022) dilansir RT.com.
Bom rakitan (IED) dibuat di garasi sewaan, menurut FSB. FSB percaya keduanya bertindak bersama sebagai anggota "kelompok teroris sabotase Ukraina."
Badan tersebut merilis gambar dan rekaman yang menunjukkan Tsiganenko bepergian dengan Vovk di mobilnya, menerima pelat mobil palsu untuk kendaraan tersebut, dan masuk serta meninggalkan Rusia.
Pernyataan itu juga memberikan rincian baru tentang pembunuhan itu sendiri. FSB merilis rekaman yang menunjukkan Vovk mengawasi Dugina di tempat parkir festival keluarga di mana dia mungkin menanam bom.
“Wanita Ukraina itu mengikuti targetnya di mobilnya dan memicu ledakan, yang menewaskan Dugina di tempat,” papar FSB.
Dugina adalah seorang kritikus vokal pemerintah Ukraina di Kiev dan pendukung aksi militer Rusia di Ukraina.
Dia juga putri filsuf kontroversial Aleksandr Dugin, yang telah lama digambarkan media Barat sebagai pemberi pengaruh rahasia kebijakan luar negeri Rusia.
Setelah Vovk diidentifikasi sebagai tersangka utama dalam kasus tersebut, Rusia menuduh Ukraina mendalangi pembunuhan tersebut. Kiev membantah terlibat.
“Vovk berhasil meninggalkan Rusia setelah membunuh Dugina, menyeberang ke Estonia,” ungkap FSB.
Putri dari filsuf terkenal dan advokat “Eurasia” Aleksandr Dugin, tewas dalam pemboman mobil di Moskow awal bulan ini.
“Tsiganenko diduga membantu tersangka utama, Natalya Vovk, mendapatkan paspor Kazakhstan palsu dan merakit alat peledak rakitan, yang kemudian dia gunakan dalam kejahatan itu,” ungkap pernyataan FSB.
“Terduga pembuat bom berusia 42 tahun itu memasuki Rusia dari Estonia pada akhir Juni dan pergi sehari sebelum serangan bom pada 20 Agustus,” papar FSB, pada Senin (29/8/2022) dilansir RT.com.
Bom rakitan (IED) dibuat di garasi sewaan, menurut FSB. FSB percaya keduanya bertindak bersama sebagai anggota "kelompok teroris sabotase Ukraina."
Badan tersebut merilis gambar dan rekaman yang menunjukkan Tsiganenko bepergian dengan Vovk di mobilnya, menerima pelat mobil palsu untuk kendaraan tersebut, dan masuk serta meninggalkan Rusia.
Pernyataan itu juga memberikan rincian baru tentang pembunuhan itu sendiri. FSB merilis rekaman yang menunjukkan Vovk mengawasi Dugina di tempat parkir festival keluarga di mana dia mungkin menanam bom.
“Wanita Ukraina itu mengikuti targetnya di mobilnya dan memicu ledakan, yang menewaskan Dugina di tempat,” papar FSB.
Dugina adalah seorang kritikus vokal pemerintah Ukraina di Kiev dan pendukung aksi militer Rusia di Ukraina.
Dia juga putri filsuf kontroversial Aleksandr Dugin, yang telah lama digambarkan media Barat sebagai pemberi pengaruh rahasia kebijakan luar negeri Rusia.
Setelah Vovk diidentifikasi sebagai tersangka utama dalam kasus tersebut, Rusia menuduh Ukraina mendalangi pembunuhan tersebut. Kiev membantah terlibat.
“Vovk berhasil meninggalkan Rusia setelah membunuh Dugina, menyeberang ke Estonia,” ungkap FSB.
(sya)