Mantan Presiden Rusia Sebut 4 Skenario untuk Gunakan Senjata Nuklir
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia hanya akan menggunakan senjata nuklir dalam empat skenario, yang semuanya menghadirkan ancaman eksistensial bagi negara.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan hal itu kepada media Prancis, Jumat (26/8/2022).
Berbicara kepada saluran TV LCI, Medvedev ditanya apakah doktrin militer Rusia memungkinkan penggunaan senjata nuklir taktis.
Mantan presiden itu menjawab postur nuklir Moskow telah dipublikasikan, dan tidak ada rahasia tentang itu.
“Ada empat alasan penggunaan senjata nuklir. Demi kepentingan dan untuk publik Prancis, saya akan menyebutkannya: peluncuran rudal nuklir, penggunaan senjata nuklir, serangan terhadap infrastruktur penting yang mengendalikan senjata nuklir, atau tindakan lain yang mengancam keberadaan negara (Rusia),” ujar dia.
Dia menambahkan sejauh ini tidak ada hal di atas yang terjadi.
Mengomentari kemungkinan penggunaan senjata atom taktis, atau senjata yang mengandung uranium, mantan presiden mencatat Rusia tidak pernah menerapkannya, tidak seperti beberapa negara Barat.
“Selama 20-30 tahun terakhir, negara-negara NATO telah menggunakannya dengan cukup aktif baik di Yugoslavia maupun Irak. Ada beberapa ketidakpastian seputar topik ini, dengan konsekuensi yang sangat tragis. Jadi, dalam hal ini, pertama-tama kita harus melihat apa yang telah dilakukan negara-negara Barat dalam situasi tertentu,” papar Medvedev.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan hal itu kepada media Prancis, Jumat (26/8/2022).
Berbicara kepada saluran TV LCI, Medvedev ditanya apakah doktrin militer Rusia memungkinkan penggunaan senjata nuklir taktis.
Mantan presiden itu menjawab postur nuklir Moskow telah dipublikasikan, dan tidak ada rahasia tentang itu.
“Ada empat alasan penggunaan senjata nuklir. Demi kepentingan dan untuk publik Prancis, saya akan menyebutkannya: peluncuran rudal nuklir, penggunaan senjata nuklir, serangan terhadap infrastruktur penting yang mengendalikan senjata nuklir, atau tindakan lain yang mengancam keberadaan negara (Rusia),” ujar dia.
Dia menambahkan sejauh ini tidak ada hal di atas yang terjadi.
Mengomentari kemungkinan penggunaan senjata atom taktis, atau senjata yang mengandung uranium, mantan presiden mencatat Rusia tidak pernah menerapkannya, tidak seperti beberapa negara Barat.
“Selama 20-30 tahun terakhir, negara-negara NATO telah menggunakannya dengan cukup aktif baik di Yugoslavia maupun Irak. Ada beberapa ketidakpastian seputar topik ini, dengan konsekuensi yang sangat tragis. Jadi, dalam hal ini, pertama-tama kita harus melihat apa yang telah dilakukan negara-negara Barat dalam situasi tertentu,” papar Medvedev.