Umar Patek: Saya Menentang Bom Bali, tapi Bom 950 Kg Sudah Siap

Senin, 29 Agustus 2022 - 07:15 WIB
loading...
Umar Patek: Saya Menentang...
Umar Patek (kiri), narapidana terorisme yang dituduh sebagai dalang bom Bali, bersama Kepala Lapas Porong Jalu Yuswa Panjang. Foto/via news.com.au
A A A
JAKARTA - Umar Patek , terpidana yang dituduh sebagai dalang bom Bali 2002 , mengatakan dia menentang pengeboman tersebut. Namun, dia tak berdaya menghentikannya saat itu karena bom 950 kilogram sudah siap.

Pria bernama asli Hisyam bin Ali Zein itu muncul dalam video wawancara dengan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Porong Jalu Yuswa Panjang yang sempat diunggah di YouTube. Video itu kini sudah dihapus.

Umar Patek masih berada di Lapas Porong, namun tak lama lagi akan bebas.

Dalam video berdurasi 20 menit itu, Umar Patek berusaha untuk mengecilkan perannya dalam serangan bom di Sari Club dan Paddy's Irish Bar, Kuta, pada 12 Oktober 2002.

Sebanyak 200 orang tewas akibat pengeboman tersebut, termasuk 88 warga Australia. Angka korban warga Australia itulah yang disebut-sebut sebagai cirikhas dari Detasemen Khusus 88 Anti-Teror (Densus 88) Polri.



Umar Patek terhindar dari hukuman mati dan hukuman seumur hidup karena membantu polisi dan meminta maaf kepada keluarga korban.

Lebih dari seminggu yang lalu, terungkap bahwa dia akan diizinkan untuk bebas dari Lapas Porong bulan ini karena berperilaku baik di balik jeruji besi, dan praktis dia hanya menjalani 11 tahun hukumannya.

Video dia berjalan di sekitar penjara dan menjawab pertanyaan diunggah di saluran YouTube penjara sebelum pembebasannya, di mana video itu ditandai dengan label "eksklusif".

Dalam video tersebut, Umar Patek mengeklaim dia menyuarakan penentangannya sebelum serangan itu, tetapi mengatakan bom itu sudah 95 persen selesai sehingga tidak ada yang bisa dia lakukan untuk menghentikannya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
Wanita Ini Melahirkan...
Wanita Ini Melahirkan Bayi Orang Lain karena Kesalahan dalam Proses IVF
Sudah Terbang di Samudra...
Sudah Terbang di Samudra Hindia, Pesawat Ini Putar Balik ke Bandara setelah Penumpang Mencoba Buka Pintu
Siapa Emmanuel Lidden?...
Siapa Emmanuel Lidden? Penggila Sains Australia yang Dihukum 10 Tahun karena Ingin Membuat Senjata Nuklir
Negara Tetangga Indonesia...
Negara Tetangga Indonesia Ini Belum Lihat Hilal, Putuskan Idulfitri Jatuh pada Senin 31 Maret 2025
Negara Tetangga Indonesia...
Negara Tetangga Indonesia Ini Makin Sulit Pasok Tank ke Ukraina
Tim Medis Arab Saudi...
Tim Medis Arab Saudi Lakukan Ratusan Operasi Jantung dalam Program Medis Kemanusiaan di Suriah
Nah! Pemerintah China...
Nah! Pemerintah China Tak Tahu Kabar Pembatalan Pesanan Pesawat Boeing
Rekomendasi
16 Jenazah Korban di...
16 Jenazah Korban di Muara Kum Yahukimo Berhasil Diidentifikasi, Terakhir Atas Nama Ferdina Buma
Kabar Terbaru Nasib...
Kabar Terbaru Nasib Korban PHK Sritex, Ini Kata Menaker
Kasus Dokter Kandungan...
Kasus Dokter Kandungan Lecehkan Pasien Ibu Hamil, DPR: Cabut STR Pelaku!
Berita Terkini
Pria Ini Didenda Rp84...
Pria Ini Didenda Rp84 Juta karena Memeluk Kanselir Jerman
41 menit yang lalu
AS Berencana Tutup 30...
AS Berencana Tutup 30 Kedutaan dan Konsulat di Seluruh Dunia
2 jam yang lalu
Peralatan Militer Canggih...
Peralatan Militer Canggih dari Berbagai Pangkalan AS di Seluruh Dunia Dikirim ke Israel
4 jam yang lalu
Tentara Israel Akan...
Tentara Israel Akan Tetap Bertahan di Gaza, Akankah Jadi Misi Bunuh Diri?
5 jam yang lalu
AS Akan Batalkan Hampir...
AS Akan Batalkan Hampir Semua Pendanaan untuk NATO, Aliansi Militer Itu Akan Bubar?
6 jam yang lalu
Muncul Pertama usai...
Muncul Pertama usai Lengser, Biden Kecam Kebijakan Trump
7 jam yang lalu
Infografis
Harga Cabai Rawit Merah...
Harga Cabai Rawit Merah Rp100.000 per Kg, Wamendag Salahkan Cuaca
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved