Ukraina Klaim Habisi 200 Tentara Elite Rusia dengan Serangan Rudal

Minggu, 28 Agustus 2022 - 01:57 WIB
loading...
Ukraina Klaim Habisi 200 Tentara Elite Rusia dengan Serangan Rudal
Ukraina klaim serangan rudalnya tewaskan 200 tentara elite pasukan terjun payung Rusia di Hotel Donbas. Foto/Euromaidan Press
A A A
KIEV - Ukraina mengeklaim telah membunuh 200 tentara elite pasukan terjun payung Rusia dalam serangan rudal di sebuah pangkalan di Kadiivka, Luhansk, Ukraina timur, pada Jumat.

Gambar-gambar yang dibagikan oleh Euromaidan Press,Sabtu (27/8/2022), menunjukkan puing-puing yang membara dari sebuah hotel yang digunakan sebagai barak dan markas oleh pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kepala Oblast Luhansk Serhiy Haidai mengeklaim 200 pasukan terjun payung Rusia tewas dalam serangan di Hotel Donbas. Mereka yang tewas dilaporkan dari unit Lintas Udara Elite Rusia.

Haidai menulis di Twitter: "Angkatan Bersenjata Ukraina menyerang benteng di Kadiivka yang diduduki, sekitar 200 pasukan terjun payung Rusia tewas."

"Di Kadiivka yang diduduki sementara, wilayah Luhansk, tentara Ukraina menghancurkan pangkalan Rusia yang mereka lengkapi di Hotel Donbas," lanjut dia.

“200 pasukan udara militer Federasi Rusia dieliminasi."



Klaim ini belum diverifikasi secara independen, tetapi saluran Telegram pro-Rusia telah menyatakan bahwa hotel itu "penuh sesak" sebelum diserang.

Media-media Rusia mengeklaim bahwa Ukraina menembakkan 10 rudal dari HIMARS pada Jumat pagi.

Tentara Rusia telah menggunakan hotel sebagai pangkalan sejak invasi pertama ke Ukraina pada 2014.

Serangan pada Jumat pagi terjadi saat invasi Rusia ke Ukraina mencapai peringatan enam bulan.

Hampir 46.000 tentara Rusia dilaporkan tewas sejak awal konflik, menurut sumber Ukraina, meskipun Rusia membantah angka-angka tersebut.

Kemajuan Rusia sebagian besar terhenti, tetapi pasukan Putin masih menguasai wilayah di sepanjang pantai Laut Hitam Ukraina dan Laut Azov.

Pertempuran berlanjut di provinsi timur; Donetsk dan Luhansk, yang dikenal sebagai Donbas.

Itu terjadi ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim Eropa "selangkah lagi" dari bencana setelah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia (ZNPP) dikuasai Rusia. ZNPP merupakan pembangkit nuklir terbesar di Eropa.

Zelensky mengatakan bencana nuklir ala Chernobyl nyaris terulang setelah serangan oleh pasukan Rusia memicu kebakaran yang menyebabkan pasokan listrik dari ZNPP terputus.

"Rusia telah menempatkan Ukraina dan semua orang Eropa dalam situasi selangkah lagi dari bencana radiasi," kata Zelensky dalam pidatonya.

“Jika staf stasiun kami tidak bereaksi setelah pemadaman, maka kami akan terpaksa mengatasi konsekuensi dari kecelakaan radiasi.”

Perusahaan nuklir negara Ukraina Energoatom mengatakan satu reaktor di pembangkit itu kini telah terhubung kembali ke jaringan Ukraina dan kembali memasok listrik ke negara itu.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1661 seconds (0.1#10.140)