Calon PM Inggris Liz Truss Siap Gunakan Senjata Nuklir, Artinya Pemusnahan Global
loading...
A
A
A
LONDON - Liz Truss, calon favorit perdana menteri (PM) Inggris , mengaku siap menggunakan senjata nuklir jika perlu—bahkan jika itu berarti pemusnahan global.
Truss, yang saat ini menjabat sebagai menteri luar negeri, dijagokan banyak pihak untuk menjadi PM Inggris bulan depan.
Dalam sebuah program di Times Radio yang dipandu John Pienaar pada Rabu malam, Truss ditanya apakah dia akan memerintahkan serangan nuklir dengan latar belakang masalah perang Rusia-Ukraina.
“Perintah Anda kepada kapten kapal Trident kami tentang apakah Anda, perdana menteri, memberikan perintah untuk melepaskan senjata nuklir. Itu berarti pemusnahan global... Bagaimana perasaan Anda?” tanya Pienaar.
Truss, tanpa emosi, menjawab: "Saya pikir ini adalah tugas penting perdana menteri dan saya siap untuk melakukan itu."
"Saya siap untuk melakukan itu," katanya lagi, seperti dikutip dari The Independent, Jumat (26/8/2022).
Jawaban Truss muncul ketika dia berjanji untuk mendeklasifikasi lebih banyak intelijen Inggris guna mengekspos lebih banyak upaya Rusia untuk melemahkan Barat.
Menulis di Daily Telegraph pada hari Kemerdekaan Ukraina, Truss menunjuk pada upaya pemerintah saat ini untuk "melawan narasi palsu Kremlin".
“Saya akan melangkah lebih jauh sebagai perdana menteri dengan melakukan segala kemungkinan—termasuk mendeklasifikasi lebih banyak intelijen—guna mengekspos buku pedoman Putin kepada dunia,” tulis Truss.
"Pemerintah saya akan menggunakan intelijen secara strategis untuk mengungkap upaya Kremlin untuk merusak dan mengacaukan demokrasi yang mencintai kebebasan.”
Inggris telah menjadi negara bersenjata nuklir sejak 1952, dan merupakan salah satu dari lima negara nuklir yang diakui secara resmi di bawah Nuclear Non-Proliferation Treaty(NPT).
Saat ini Inggris memiliki 225 hulu ledak nuklir, dan mengoperasikan program "pencegahan" di laut yang berkelanjutan.
Pesaing Truss, Rishi Sunak, telah menulis surat kepada rakyat Ukraina untuk diterbitkan di Kyiv Post. "Apa pun perubahan di negara kami, kami orang Inggris akan selalu menjadi sekutu terkuat Anda," katanya.
Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan Rusia tetap dalam "posisi yang sangat rapuh" dan membuat sedikit kemajuan di Ukraina.
"Saya berbicara dengan kepala intelijen saya pagi ini sebelum datang, Anda tahu, kemajuan Rusia dapat diukur dalam meter per minggu, bukan mil," katanya kepada program "Today" BBC Radio 4's.
Ditanya apakah Ukraina secara realistis dalam posisi untuk merebut kembali wilayah, Wallace mengatakan: "Saya pikir Ukraina menempatkan dirinya dalam posisi itu."
Menteri pertahanan juga menyarankan pemerintah untuk "menguatkan" persyaratan visanya untuk orang Rusia, tetapi menyatakan keraguan bahwa larangan total adalah solusinya.
Dia mengatakan itu adalah masalah yang harus diperhatikan oleh menteri dalam negeri.
Sebelumnya pada hari Rabu, Menteri Angkatan Bersenjata James Heappey mengatakan setiap langkah untuk membangun kembali hubungan dengan Rusia akan membuat biaya hidup krisis "100 kali lebih buruk"—menambahkan bahwa Inggris tidak akan "kembali" ke pasar energi lama.
Truss, yang saat ini menjabat sebagai menteri luar negeri, dijagokan banyak pihak untuk menjadi PM Inggris bulan depan.
Dalam sebuah program di Times Radio yang dipandu John Pienaar pada Rabu malam, Truss ditanya apakah dia akan memerintahkan serangan nuklir dengan latar belakang masalah perang Rusia-Ukraina.
“Perintah Anda kepada kapten kapal Trident kami tentang apakah Anda, perdana menteri, memberikan perintah untuk melepaskan senjata nuklir. Itu berarti pemusnahan global... Bagaimana perasaan Anda?” tanya Pienaar.
Truss, tanpa emosi, menjawab: "Saya pikir ini adalah tugas penting perdana menteri dan saya siap untuk melakukan itu."
"Saya siap untuk melakukan itu," katanya lagi, seperti dikutip dari The Independent, Jumat (26/8/2022).
Jawaban Truss muncul ketika dia berjanji untuk mendeklasifikasi lebih banyak intelijen Inggris guna mengekspos lebih banyak upaya Rusia untuk melemahkan Barat.
Menulis di Daily Telegraph pada hari Kemerdekaan Ukraina, Truss menunjuk pada upaya pemerintah saat ini untuk "melawan narasi palsu Kremlin".
“Saya akan melangkah lebih jauh sebagai perdana menteri dengan melakukan segala kemungkinan—termasuk mendeklasifikasi lebih banyak intelijen—guna mengekspos buku pedoman Putin kepada dunia,” tulis Truss.
"Pemerintah saya akan menggunakan intelijen secara strategis untuk mengungkap upaya Kremlin untuk merusak dan mengacaukan demokrasi yang mencintai kebebasan.”
Inggris telah menjadi negara bersenjata nuklir sejak 1952, dan merupakan salah satu dari lima negara nuklir yang diakui secara resmi di bawah Nuclear Non-Proliferation Treaty(NPT).
Saat ini Inggris memiliki 225 hulu ledak nuklir, dan mengoperasikan program "pencegahan" di laut yang berkelanjutan.
Pesaing Truss, Rishi Sunak, telah menulis surat kepada rakyat Ukraina untuk diterbitkan di Kyiv Post. "Apa pun perubahan di negara kami, kami orang Inggris akan selalu menjadi sekutu terkuat Anda," katanya.
Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan Rusia tetap dalam "posisi yang sangat rapuh" dan membuat sedikit kemajuan di Ukraina.
"Saya berbicara dengan kepala intelijen saya pagi ini sebelum datang, Anda tahu, kemajuan Rusia dapat diukur dalam meter per minggu, bukan mil," katanya kepada program "Today" BBC Radio 4's.
Ditanya apakah Ukraina secara realistis dalam posisi untuk merebut kembali wilayah, Wallace mengatakan: "Saya pikir Ukraina menempatkan dirinya dalam posisi itu."
Menteri pertahanan juga menyarankan pemerintah untuk "menguatkan" persyaratan visanya untuk orang Rusia, tetapi menyatakan keraguan bahwa larangan total adalah solusinya.
Dia mengatakan itu adalah masalah yang harus diperhatikan oleh menteri dalam negeri.
Sebelumnya pada hari Rabu, Menteri Angkatan Bersenjata James Heappey mengatakan setiap langkah untuk membangun kembali hubungan dengan Rusia akan membuat biaya hidup krisis "100 kali lebih buruk"—menambahkan bahwa Inggris tidak akan "kembali" ke pasar energi lama.
(min)