Eks Mata-mata KGB: Luncurkan Serangan Nuklir Berarti 'Hukuman Mati' bagi Putin
loading...
A
A
A
LONDON - Mantan mata-mata KGB, Jack Barsky, tidak percaya Presiden Rusia Vladimir Putin akan meluncurkan serangan senjata nuklir terhadap negara-negara NATO. Sebab, itu akan menjadi "hukuman mati" bagi Putin.
KGB adalah badan intelijen Uni Soviet untuk operasi asing. Di era Rusia saat ini, badan itu berganti menjadi FSB (Dinas Keamanan Federal).
Baru-baru ini, seorang propagandis Kremlin yang juga sekutu Putin; Vladimir Solovyov, menyerukan sang presiden untuk menggunakan senjata nuklir. Seruan itu disampaikan dengan dalih untuk melindungi warga Rusia dan orang-orang berbahasa Rusia di negara-negara Baltik anggota NATO.
Solovyov mengatakan warga Rusia dan orang-orang lokal yang berbahasa Rusia dipersulit di Lituania, Latvia, dan Estonia.
"Oke, kami akan mengirim pasukan kami untuk membela penduduk berbahasa Rusia. Apakah negara-negara NATO akan masuk?" katanya.
"Apakah negara-negara Barat siap untuk terbakar dari serangan rudal kami, dan jika perlu, dari senjata nuklir taktis kami," lanjut dia.
Barsky mengatakan kepada Express.co.uk, kemarin, bahwa dia tidak percaya Putin akan melakukan seruan seperti itu. Sebab, Putin tahu itu akan mengakibatkan "hukuman mati" untuk dirinya sendiri.
Barsky juga mengkritik para pemimpin Barat atas cara mereka berurusan dengan Putin.
"Dia telah marah untuk waktu yang lama jadi saya tidak berpikir kita bisa membuatnya lebih marah," ujarnya.
KGB adalah badan intelijen Uni Soviet untuk operasi asing. Di era Rusia saat ini, badan itu berganti menjadi FSB (Dinas Keamanan Federal).
Baru-baru ini, seorang propagandis Kremlin yang juga sekutu Putin; Vladimir Solovyov, menyerukan sang presiden untuk menggunakan senjata nuklir. Seruan itu disampaikan dengan dalih untuk melindungi warga Rusia dan orang-orang berbahasa Rusia di negara-negara Baltik anggota NATO.
Solovyov mengatakan warga Rusia dan orang-orang lokal yang berbahasa Rusia dipersulit di Lituania, Latvia, dan Estonia.
"Oke, kami akan mengirim pasukan kami untuk membela penduduk berbahasa Rusia. Apakah negara-negara NATO akan masuk?" katanya.
"Apakah negara-negara Barat siap untuk terbakar dari serangan rudal kami, dan jika perlu, dari senjata nuklir taktis kami," lanjut dia.
Barsky mengatakan kepada Express.co.uk, kemarin, bahwa dia tidak percaya Putin akan melakukan seruan seperti itu. Sebab, Putin tahu itu akan mengakibatkan "hukuman mati" untuk dirinya sendiri.
Barsky juga mengkritik para pemimpin Barat atas cara mereka berurusan dengan Putin.
"Dia telah marah untuk waktu yang lama jadi saya tidak berpikir kita bisa membuatnya lebih marah," ujarnya.