Pembunuhan Terhadap Penyanyi Ethiopia Picu Aksi Protes

Selasa, 30 Juni 2020 - 18:45 WIB
loading...
Pembunuhan Terhadap...
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
ADDIS ABABA - Aksi protes meletus di Ibu Kota Ethiopia , Addia Ababa, setelah seorang penyanyi dibunuh. Para pemuda yang geram oleh pembunuhan itu membakar ban selama aksi demonstrasi.

Komisioner kepolisian kota Addis Ababa, Getu Argaw mengatakan kepada media pemerintah pada Senin malam, seorang musisi dari etnis Oroma yang terkenal dengan lagu-lagu protesnya Haacaaluu Hundeessaa telah ditembak mati sekitar pukul 21.30 malam waktu setempat.

"Beberapa tersangka telah ditahan," katanya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/6/2020).

Pada hari Selasa pagi, jalan-jalan di Addis Ababa yang biasanya sibuk sepi ketika para pengunjuk rasa menyalakan api dan meneriakkan slogan-slogan.

Koneksi internet di Ethiopia, negara terpadat kedua di Afrika, terputus, hal yang biasa terjadi selama protes politik.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed menyatakan belasungkawa, menjanjikan penyelidikan dan meminta masyarakat untuk tetap tenang dalam pesan yang diposting di Twitter.

Haacaaluu, seorang mantan tahanan politik, menjadi terkenal selama protes anti-pemerintah yang berkepanjangan yang mendorong Abiy ke tampuk kekuasaan pada 2018.

Kelompok etnis Oromo melakukan aksi protes, dan naiknya Abiy ke kekuasaan akan berakhir oleh koalisi penguasa multi-etnis yang didominasi oleh para pemimpin etnis Tigray.

Pemerintahannya telah mengantarkan pada kebebasan politik dan ekonomi yang lebih besar di tempat yang telah lama menjadi salah satu negara paling represif di benua itu. Abiy sendiri memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2019 karena mengakhiri konflik dengan negara tetangga Eritrea. (Baca: Akhiri Konflik dengan Eritrea, PM Ethiopia Diganjar Nobel Perdamaian )

Tetapi meningkatnya aktivisme politik juga telah menyebabkan peningkatan keresahan di sebuah negara yang terdiri dari 80 kelompok etnis lebih. Aturan Abiy telah sering ditentang oleh broker kekuasaan lokal yang menuntut lebih banyak akses ke tanah, kekuasaan, dan sumber daya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)