Swiss Terancam Pemberontakan dan Penjarahan pada Musim Dingin Nanti
loading...
A
A
A
ZURICH - Rakyat Swiss mungkin akan memberontak dan melakukan penjarahan jika negara Alpen itu dilanda krisis energi yang parah pada musim dingin ini.
Peringatan resmi itu diungkapkan kepala kepolisian dari salah satu wilayah Swiss kepada media lokal, Sabtu (20/8/2022).
Fredy Fassler, kepala Departemen Keamanan dan Kehakiman di St Gallen, mengatakan kepada harian berbahasa Jerman Blick bahwa pemadaman listrik akan memiliki “konsekuensi yang luas.”
“Bayangkan, Anda tidak bisa lagi menarik uang di ATM, Anda tidak bisa lagi membayar dengan kartu di toko atau mengisi bensin di SPBU. Pemanasan berhenti bekerja. Ini dingin. Jalan-jalan menjadi gelap. Bisa dibayangkan bahwa penduduk akan memberontak atau akan ada penjarahan,” ujar dia.
Dia menambahkan, pihak berwenang negara itu harus mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan skenario ekstrem seperti itu.
Menurut Fassler, meskipun dia tidak berpikir bencana seperti itu mungkin terjadi, polisi telah bersiap untuk kemungkinan seperti itu.
“Latihan yang dilakukan pada tahun 2014 untuk mempersiapkan skenario pemadaman menunjukkan kekurangan utama, termasuk kurangnya generator darurat untuk polisi, rumah sakit dan infrastruktur dan layanan penting lainnya,” papar dia.
“Kekurangan ini telah diatasi dalam beberapa tahun terakhir, sehingga pasukan keamanan siap,” ujar kepala polisi itu.
Dia mencatat bahwa agensinya bahkan siap memberikan uang tunai kepada warga Swiss jika mereka tidak dapat menggunakan kartu di toko, mengingat perjanjian yang relevan dengan bank telah ditandatangani.
Komentar Fassler muncul setelah pihak berwenang Swiss mengatakan pekan lalu bahwa mereka mungkin membatasi konsumsi energi pada musim dingin mendatang.
Hal itu menandakan "kekurangan listrik (adalah) di antara risiko paling serius" untuk negara yang terkurung daratan itu.
Sebelumnya, Kepala Regulator Listrik Swiss ElCom Werner Luginbuhl mengeluh bahwa listrik digunakan "sepenuhnya tanpa berpikir."
Dia menyeru warga membeli lilin dan kayu bakar karena kemungkinan pemadaman listrik di negara itu pada musim dingin ini.
Peringatan resmi itu diungkapkan kepala kepolisian dari salah satu wilayah Swiss kepada media lokal, Sabtu (20/8/2022).
Fredy Fassler, kepala Departemen Keamanan dan Kehakiman di St Gallen, mengatakan kepada harian berbahasa Jerman Blick bahwa pemadaman listrik akan memiliki “konsekuensi yang luas.”
“Bayangkan, Anda tidak bisa lagi menarik uang di ATM, Anda tidak bisa lagi membayar dengan kartu di toko atau mengisi bensin di SPBU. Pemanasan berhenti bekerja. Ini dingin. Jalan-jalan menjadi gelap. Bisa dibayangkan bahwa penduduk akan memberontak atau akan ada penjarahan,” ujar dia.
Dia menambahkan, pihak berwenang negara itu harus mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan skenario ekstrem seperti itu.
Menurut Fassler, meskipun dia tidak berpikir bencana seperti itu mungkin terjadi, polisi telah bersiap untuk kemungkinan seperti itu.
“Latihan yang dilakukan pada tahun 2014 untuk mempersiapkan skenario pemadaman menunjukkan kekurangan utama, termasuk kurangnya generator darurat untuk polisi, rumah sakit dan infrastruktur dan layanan penting lainnya,” papar dia.
“Kekurangan ini telah diatasi dalam beberapa tahun terakhir, sehingga pasukan keamanan siap,” ujar kepala polisi itu.
Dia mencatat bahwa agensinya bahkan siap memberikan uang tunai kepada warga Swiss jika mereka tidak dapat menggunakan kartu di toko, mengingat perjanjian yang relevan dengan bank telah ditandatangani.
Komentar Fassler muncul setelah pihak berwenang Swiss mengatakan pekan lalu bahwa mereka mungkin membatasi konsumsi energi pada musim dingin mendatang.
Hal itu menandakan "kekurangan listrik (adalah) di antara risiko paling serius" untuk negara yang terkurung daratan itu.
Sebelumnya, Kepala Regulator Listrik Swiss ElCom Werner Luginbuhl mengeluh bahwa listrik digunakan "sepenuhnya tanpa berpikir."
Dia menyeru warga membeli lilin dan kayu bakar karena kemungkinan pemadaman listrik di negara itu pada musim dingin ini.
(sya)