Profil Nikita Khrushchev, Perdana Menteri Uni Soviet yang Dekat Soekarno
loading...
A
A
A
Puncak kariernya adalah ketika Khrushchev diangkat sebagai PM Rusia atau Ketua Dewan Menteri Uni Soviet pada 14 September 1958.
Russia Beyond menyebut, era pemerintahan Khrushchev sangat penuh warna. Uni Soviet mengalami masa pencairan atau thaw, dengan tidak lagi memuja Stalin.
Khrushchev dianggap sebagai pemimpin yang sangat visioner. Ia senang sekali memikirkan masa depan negaranya, ketimbang kondisi yang sedang dialaminya.
Kejar dan lampaui Amerika, adalah kata-kata yang kerap diucapkan Khrushchev. Satu hal nyentrik yang ia terapkan adalah, penanaman jagung di seluruh wilayah Soviet.
Khrushchev juga membebaskan tahanan politik dan meredakan pemberontakan di Hungaria. Dengan perkataannya yang lantang, Khrushchev dianggap tidak pernah takut mengungkapkan hal apapun yang ada di pikirannya.
Nikita Khrushchev meninggal dunia pada 11 September 1971, setahun setelah Soekarno berpulang.
Russia Beyond menyebut, era pemerintahan Khrushchev sangat penuh warna. Uni Soviet mengalami masa pencairan atau thaw, dengan tidak lagi memuja Stalin.
Khrushchev dianggap sebagai pemimpin yang sangat visioner. Ia senang sekali memikirkan masa depan negaranya, ketimbang kondisi yang sedang dialaminya.
Kejar dan lampaui Amerika, adalah kata-kata yang kerap diucapkan Khrushchev. Satu hal nyentrik yang ia terapkan adalah, penanaman jagung di seluruh wilayah Soviet.
Khrushchev juga membebaskan tahanan politik dan meredakan pemberontakan di Hungaria. Dengan perkataannya yang lantang, Khrushchev dianggap tidak pernah takut mengungkapkan hal apapun yang ada di pikirannya.
Nikita Khrushchev meninggal dunia pada 11 September 1971, setahun setelah Soekarno berpulang.
(sya)