PM Cantik Finlandia Bantah Gunakan Narkoba Saat Pesta Liar

Kamis, 18 Agustus 2022 - 21:20 WIB
loading...
PM Cantik Finlandia Bantah Gunakan Narkoba Saat Pesta Liar
PM cantik Finlandia Sanna Marin membantah menggunakan narkoba saat berpesta setelah video pesta liarnya viral. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
HELSINKI - Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin membantah menggunakan narkoba saat berpesta setelah video pesta liarnya, di mana sejumlah orang dilaporkan terdengar mendiskusikan kokain, viral.

Kontroversi ini telah mendorong beberapa politisi untuk menyerukan pemimpin muda itu melakukan tes narkoba.

“Saya kesal karena video ini menjadi (konsumsi) publik. Itu tentang saya keluar malam dengan teman-teman. Berpesta – bahkan dengan cara yang riuh – menari dan bernyanyi,” jelas Marin kepada media, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (18/8/2022).



Dia membantah melakukan kesalahan, tetapi menyesali pelanggaran privasinya. Pesta itu berlangsung di kediaman pribadi beberapa minggu yang lalu, dan berharap waktu tidak bertugasnya akan tetap dirahasiakan.

Marin juga membenarkan bahwa pesta malam itu kemudian berlanjut di dua bar di Helsinki.

Rekaman, yang beredar awal pekan ini di media sosial, menunjukkan perdana menteri Finlandia berusia 36 tahun itu tampak bersenang-senang dengan beberapa tokoh masyarakat, sebagian besar dari industri hiburan, tetapi juga termasuk anggota parlemen Ilmari Nurminen (31).



Menurut laporan media lokal, beberapa pengunjung pesta terdengar meneriakkan istilah yang bisa merujuk pada kokain.



Sejumlah politisi Finlandia telah menyuarakan keprihatinan tentang kemungkinan kerusakan citra perdana menteri muda itu. Anggota parlemen Finlandia Mikko Karna menyarankan agar Marin secara sukarela mengikuti tes narkoba dan mengumumkan hasilnya agar tidak ada ruang untuk spekulasi.

Dia juga mengaku prihatin dengan reputasi kantor Perdana Menteri. Partai politik Karna adalah bagian dari koalisi yang berkuasa saat ini.

Kecintaan Marin pada kehidupan malam menjadi isu tahun lalu, ketika dia pergi bersama suaminya, beberapa jam setelah seorang anggota kabinetnya dinyatakan positif Covid-19. Ada beberapa kebingungan tentang apakah individu yang divaksinasi seperti dirinya harus mengasingkan diri setelah terpapar. Dia kemudian meminta maaf karena tidak memeriksa ulang pedoman kesehatan pemerintahnya sendiri.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1760 seconds (0.1#10.140)