Takut Terperangkap Lockdown Dadakan, Pengunjung Mal China Berebut Keluar

Selasa, 16 Agustus 2022 - 22:45 WIB
loading...
Takut Terperangkap Lockdown Dadakan, Pengunjung Mal China Berebut Keluar
Para pengunjung mal dan toko Ikea di Shanghai, China, berebut keluar karena takut teperangkap lockdown dadakan setelah diumumkan ada kemungkinan kasus Covid-19 di sana. Foto/Screen capture Twitter/@wutingzy/@manyapan
A A A
SHANGHAI - Dua video kerusuhan menunjukkan para pengunjung berebut keluar dari mal dan toko Ikea di Shanghai, China , setelah diberitahu ada kemungkinan kasus positif Covid-19 di sana. Mereka berhamburan keluar karena takut kedua tempat itu tiba-tiba di-lockdown dan mereka bisa teperangkap di dalam.

Insiden pertama terjadi di toko Ikea di distrik Xuhui, Shanghai, pada 13 Agustus. Menurut laporan media lokal, seorang bocah lelaki berusia enam tahun yang kembali dari Lhasa di Tibet telah didiagnosis dengan Covid-19.

Kontak dekat anak itu diumumkan saat berada di toko yang memicu peringatan. Hal itu menyebabkan para pelanggan bergegas ke pintu keluar toko untuk menghindari lockdown dadakan.

Dalam video yang beredar di Twitter, banyak pembeli terlihat terperangkap di dalam toko setelah gagal keluar sebelum pintu ditutup.



Video itu kemudian menunjukkan pelanggan berlari keluar dari pintu keluar lain sebelum petugas keamanan yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) menutup pintu.

Toko ditutup selama dua hari, tetapi sejak itu dibuka kembali dengan staf mereka menjalani pemantauan kesehatan pribadi selama lima hari.

Dalam video kedua, yang dilaporkan terjadi di sebuah mal di distrik Yangpu, Shanghai, para pelanggan mal Oriental Fisherman's Wharf diberitahu tentang kasus positif Covid-91 di dalam mal, yang mengharuskan mereka dibawa ke rumah sakit karantina selama 48 jam.

Alih-alih tinggal di mal, para pelanggan memutuskan untuk kabur, keluar dari satu-satunya jalan keluar.

"Beberapa orang bercanda bahwa kiamat zombie sedang terjadi di distrik Yangpu, Shanghai, sebelumnya hari ini, tetapi itu hanya dugaan hasil tes yang tidak normal dan ketakutan akan lockdown selama 48 jam yang menyebabkan orang-orang melarikan diri dari tempat kejadian sesegera mungkin," tulis pengguna akun Twitter @manyapan, seperti dikutip dari Mothership, Selasa (16/8/2022).

Wilayah metropolitan itu telah mengalami lebih dari dua bulan lockdown ketat awal tahun ini ketika kasus Covid-19 melonjak.

Berbagai wilayah China sekarang menghadapi lockdown mereka sendiri sebagai bagian dari kebijakan nol Covid-19 China yang sedang berlangsung.

Bloomberg melaporkan bahwa resor Sanya di China saat ini di-lockdown setelah melaporkan lebih dari 1.200 kasus sejak 1 Agustus.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1875 seconds (0.1#10.140)