China Ceramahi AS tentang Demokrasi dan Kekacauan Penarikan Pasukan di Afghanistan

Selasa, 16 Agustus 2022 - 07:07 WIB
loading...
China Ceramahi AS tentang...
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Wang Wenbin. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Jatuhnya Kabul setahun yang lalu adalah kegagalan hegemoni AS dan strategi mengekspor demokrasi secara global, tetapi Washington tampaknya tidak belajar apa pun darinya.

Komentar pedas itu diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Wang Wenbin kepada wartawan, Senin (15/8/2022).

Ditanya tentang pengambilalihan ibu kota Afghanistan oleh Taliban, setahun yang lalu hingga saat ini, Wang mengatakan, "Momen Kabul menjadi bunyi untuk bencana AS di Afghanistan. itu mewakili beberapa kegagalan Amerika.”

“'Momen Kabul' menandai kegagalan 'transformasi demokrasi' yang dipaksakan oleh AS," tegas Wang.



Dia mencatat, "Jalan menuju demokrasi bervariasi dari satu negara ke negara lain, dan tidak akan berhasil jika dipaksakan dari luar. Memaksakan demokrasi ala AS pada suatu negara selalu menyebabkan disfungsi dan kegagalan implementasinya.”

Lebih lanjut, Wang menambahkan, Afghanistan juga mewakili kegagalan pendekatan koalisi-sentris Washington.

“AS dan sekutunya menduduki Afghanistan selama 20 tahun, hanya untuk melarikan diri darinya dalam penarikan yang gagal. Apa yang disebut sebagai 'pemimpin Barat' meninggalkan reputasinya dalam kehancuran ketika memutuskan membuang sekutunya dalam retret yang tergesa-gesa,” papar Wang.



“Lebih penting lagi, ‘momen Kabul’ menandai kegagalan strategi hegemoni AS. Sejak akhir Perang Dingin, AS telah menginvasi dan mencampuri negara-negara di seluruh dunia dengan dalih demokrasi dan hak asasi manusia, menabur perselisihan dan memicu konfrontasi demi tujuan geopolitiknya sendiri,” ujar Wang.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
Kocak! Penerbangan United...
Kocak! Penerbangan United Airlines ke China Putar Balik setelah Pilot Sadar Dia Lupa Bawa Paspor
Pasien Ini Lompat dari...
Pasien Ini Lompat dari Atap RS hingga Tewas usai Dokter Keliru Cabut Gigi yang Membuatnya Sakit Luar Biasa
Nowruz dan Identitas...
Nowruz dan Identitas Uighur: Tradisi yang Bertahan di Tengah Penindasan
19 Kota dengan Transportasi...
19 Kota dengan Transportasi Terbaik di Dunia, Jakarta Peringkat Berapa?
Korban Jiwa Gempa Myanmar...
Korban Jiwa Gempa Myanmar Tembus 2.065 Orang, Masyarakat Butuh Makanan hingga Air Bersih
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Jalur Gentong Tasikmalaya Arah Jateng dan Jatim Padat Merayap
PSSI Tepis Rumor Naturalisasi...
PSSI Tepis Rumor Naturalisasi Tristan Gooijer: Belum Ada Proses Sampai Hari Ini
Gempa M6,3 Guncang Maluku...
Gempa M6,3 Guncang Maluku Barat Daya
Berita Terkini
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
16 menit yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
1 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
2 jam yang lalu
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
3 jam yang lalu
Siapa Hamad bin Isa...
Siapa Hamad bin Isa Al Khalifa? Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
4 jam yang lalu
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
5 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved