Tuduh Jihad Islam Palestina Jahat, AS Dukung Israel Bombardir Gaza
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina. Alasannya untuk memerangi kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ), yang dituduh Washington sebagai "orang jahat".
Dukungan itu ditegaskan Duta Besar AS untuk Israel Tom Nides.
Berbicara kepada Channel 13 Israel, Nides mengatakan pemerintah AS menyadari situasi yang terjadi di Gaza. Menurutnya, AS percaya operasi Israel terbaru di sana pekan lalu adalah bagian dari “misi penting".
“Mereka adalah orang-orang jahat,” kata Nides, merujuk pada kelompok PIJ.
"Kami mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, haknya untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan tempat ini, jadi kami sepenuhnya mendukung tindakan Israel tersebut," paparnya, yang dilansir Jumat (12/8/2022).
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan beberapa hari serangan di Gaza mulai Jumat pekan lalu, sebagian besar mengeklaim menargetkan milisi PIJ, sebuah faksi yang dituduh menembakkan roket ke Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sekitar 44 warga Palestina tewas dalam operasi Israel, termasuk belasan anak.
Meskipun PIJ dan Israel sepakat gencatan senjata yang mulai berlaku hari Minggu, pejabat Palestina di Tepi Barat mengatakan pasukan Israel membunuh dua remaja Palestina dalam bentrokan menyusul serangan di rumah seorang komandan senior militan PIJ.
PIJ mengutuk pembunuhan dua remaja itu, dan telah memperingatkan akan melanjutkan serangan roketnya jika Israel tidak mematuhi apa yang disepakati.
Dubes Nides mengatakan bahwa Gedung Putih tidak diberitahu tentang operasi Israel di Gaza sebelumnya."Tetapi, saya tidak berpikir kami terkejut," ujarnya.
“Saya tidak berpikir kami diberitahu sebelumnya, tetapi saya pikir kami sadar ketika tindakan itu terjadi,” katanya.
"Kami cukup jelas bahwa kami mendukung keamanan negara Israel.”
Dukungan itu ditegaskan Duta Besar AS untuk Israel Tom Nides.
Berbicara kepada Channel 13 Israel, Nides mengatakan pemerintah AS menyadari situasi yang terjadi di Gaza. Menurutnya, AS percaya operasi Israel terbaru di sana pekan lalu adalah bagian dari “misi penting".
“Mereka adalah orang-orang jahat,” kata Nides, merujuk pada kelompok PIJ.
"Kami mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, haknya untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan tempat ini, jadi kami sepenuhnya mendukung tindakan Israel tersebut," paparnya, yang dilansir Jumat (12/8/2022).
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan beberapa hari serangan di Gaza mulai Jumat pekan lalu, sebagian besar mengeklaim menargetkan milisi PIJ, sebuah faksi yang dituduh menembakkan roket ke Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sekitar 44 warga Palestina tewas dalam operasi Israel, termasuk belasan anak.
Meskipun PIJ dan Israel sepakat gencatan senjata yang mulai berlaku hari Minggu, pejabat Palestina di Tepi Barat mengatakan pasukan Israel membunuh dua remaja Palestina dalam bentrokan menyusul serangan di rumah seorang komandan senior militan PIJ.
PIJ mengutuk pembunuhan dua remaja itu, dan telah memperingatkan akan melanjutkan serangan roketnya jika Israel tidak mematuhi apa yang disepakati.
Dubes Nides mengatakan bahwa Gedung Putih tidak diberitahu tentang operasi Israel di Gaza sebelumnya."Tetapi, saya tidak berpikir kami terkejut," ujarnya.
“Saya tidak berpikir kami diberitahu sebelumnya, tetapi saya pikir kami sadar ketika tindakan itu terjadi,” katanya.
"Kami cukup jelas bahwa kami mendukung keamanan negara Israel.”
(min)