Uni Eropa Akui Standar Ganda dalam Masalah Ukraina dan Palestina

Kamis, 11 Agustus 2022 - 20:09 WIB
loading...
Uni Eropa Akui Standar...
Kerusakan parah akibat serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza, 7 Agustus 2022. Foto/Mohammed Asad/Middle East Monitor
A A A
BRUSSELS - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrel mengakui standar ganda dalam hubungan internasional.

Pengakuan itu muncul setelah ditanya dalam wawancara mengapa UE jauh lebih bersedia untuk mendukung rakyat Ukraina daripada rakyat Gaza.

“Konflik Timur Tengah bukan di tangan UE,” papar dia, menunjuk Amerika Serikat (AS) sebagai pendukung utama Israel.

“Kami sering dikritik karena standar ganda. Tetapi politik internasional sebagian besar adalah tentang penerapan standar ganda. Kami tidak menggunakan kriteria yang sama untuk semua masalah,” ujar dia kepada surat kabar El Pais, seperti dikutip pada Kamis (11/8/2022).



Sebelumnya dalam wawancara, Borrell mengatakan mendukung Kiev melawan Moskow adalah "keharusan moral" bagi negara-negara Barat.

“Menyelesaikan situasi dengan orang-orang yang terperangkap di penjara terbuka, di mana Gaza berada, bukan di tangan UE,” papar diplomat senior UE itu.

Dia menyebut kondisi kehidupan kumuh di Gaza sebagai “skandal” dan “memalukan,” tetapi tidak akan ditarik pada asal-usul krisis kemanusiaan.



Gaza berada dalam blokade Israel, yang mengklaim itu satu-satunya cara menahan ancaman pejuang Palestina, yang memegang kekuasaan di daerah tersebut.

Ada bentrokan reguler antara kedua belah pihak. Permusuhan terbaru, di mana Israel berperang melawan kelompok Jihad Islam, terjadi bulan ini dan berakhir dengan gencatan senjata pada Senin.

Kritikus mengatakan penindasan warga Palestina, baik di Gaza dan Tepi Barat, hanya melahirkan lebih banyak kebencian dan radikalisme, melanggengkan lingkaran setan kekerasan Arab-Israel.

Borrell menjelaskan, “Tidak ada solusi untuk konflik Timur Tengah tanpa komitmen yang sangat kuat dari pihak AS.”

“Banyak upaya dilakukan di masa lalu, tetapi saat ini tampaknya tidak ada jalan ke depan,” papar dia.

AS telah menunjukkan dukungan tak tergoyahkan kepada Israel, bahkan ketika rezim Zionis terus membangun permukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki dan mengambil tindakan brutal lain yang memusuhi rakyat Palestina.

Pengkritik menyatakan AS telah lama kehilangan kredibilitasnya sebagai mediator yang tidak memihak dalam konflik tersebut.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)