Pengadilan Tunisia Batalkan Pemecatan 50 Hakim yang Dituduh Berzina

Kamis, 11 Agustus 2022 - 08:40 WIB
loading...
Pengadilan Tunisia Batalkan...
Presiden Kais Saied memecat 57 hakim Tunisia atas tuduhan korupsi dan berzina. Namun, Pengadilan Tata Usaha Negara membatalkan pemecatan 50 hakim. Foto/REUTERS
A A A
TUNIS - Pengadilan Tunisia pada Rabu membatalkan pemecatan 50 hakim pada Juni oleh Presiden Kais Saied. Presiden memberhentikan puluhan hakim itu atas tuduhan korupsi dan berzina.

Beberapa organisasi non-pemerintah (NGO) menggambarkan tindakan Presiden Saied sebagai "serangan terhadap supremasi hukum".

Pada Juni lalu, Presiden Saied—yang telah mengambil alih kekuasaan setahun yang lalu—memberhentikan total 57 hakim dengan menggunakan dekrit presiden, menuduh para hakim itu korupsi, berzina dan menghalangi beberapa penyelidikan.

Sebanyak 53 hakim akhirnya mengajukan banding ke Pengadilan Tata Usaha Negara.



Juru bicara Pengadilan Tata Usaha Negara Imed Ghabri mengumumkan pembatalan pemecatan, tetapi tidak mengungkapkan berapa banyak hakim yang dicakup oleh putusan pengadilan tersebut.

Seorang praktisi hukum, Kamel Ben Messoud, dari komite pembela hakim yang diberhentikan, mengatakan:"Pembatalan [pemecatan] itu menyangkut sekitar 50 hakim."

Menurutnya, ke-50 hakim itu akan dapat melanjutkan fungsinya segera setelah mereka menerima salinan putusan pengadilan.

Hakim lainnya yang menghadapi tuntutan pidana, kata Messoud, tidak mendapat manfaat dari putusan pembatalan oleh pengadilan.

Pengadilan Tata Usaha Negara, seperti dikutip dari The Heritage, Kamis (11/8/2022), mengatakan akan mempublikasikan putusannya nanti, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pemecatan puluhan hakim ini telah mengundang kecaman dari beberapa NGO, termasuk Human Rights Watch (HRW) dan Amnesty International, yang menganggap tindakan presiden sebagai serangan langsung terhadap supremasi hukum dan telah menyebabkan pemogokan kerja oleh para hakim selama lebih dari sebulan.

Sejak 25 Juli 2021, Presiden Saied telah bertindak untuk kepentingan negara, yang dia anggap tidak dapat diatur, dan telah memusatkan semua kekuatan, meningkatkan kekhawatiran akan arus otokratis di Tunisia—negara tempat lahirnya gerakan Arab Spring.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
7 Fakta Zelensky Korupsi...
7 Fakta Zelensky Korupsi Selama menjadi Presiden Ukraina
Sangarnya Korupsi Miliader...
Sangarnya Korupsi Miliader Truong My Lan, dari Tilap Rp448 Triliun hingga Pencucian Uang Rp293,9 Triliun
Ambisi Global Militer...
Ambisi Global Militer China Dihantui Skandal Korupsi dan Inefisiensi Sistemik
Perbandingan Tingkat...
Perbandingan Tingkat Korupsi Indonesia vs Australia, Mana yang Lebih Korup?
Rival Erdogan Ditangkap...
Rival Erdogan Ditangkap atas Tuduhan Korupsi, Dijegal Maju Pilpres Turki
3 Alasan Demo Serbia...
3 Alasan Demo Serbia Dihadiri sampai 1 Juta Orang, dari Reformasi hingga Skandal Korupsi
Profil Aleksandar Vucic,...
Profil Aleksandar Vucic, Presiden Serbia yang Didemo 1 Juta Warganya karena Kasus Korupsi
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Gunung Dukono Meletus,...
Gunung Dukono Meletus, Luncurkan Abu Vulkanik 1,9 Km
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
4 Film Komedi Seru untuk...
4 Film Komedi Seru untuk Menemani Momen Libur Lebaran Bersama Keluarga
Berita Terkini
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
3 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
5 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
7 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
8 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
8 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
10 jam yang lalu
Infografis
4 Amalan Idulfitri yang...
4 Amalan Idulfitri yang Setara Pahala Perang Badar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved