Rival Erdogan Ditangkap atas Tuduhan Korupsi, Dijegal Maju Pilpres Turki
loading...

Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu, yang merupakan rival politik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, ditangkap atas tuduhan korupsi dan menjalin hubungan dengan organisasi teroris. Foto/TRT Haber
A
A
A
ISTANBUL - Pihak berwenang Turki menangkap dan menahan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu pada hari Rabu atas tuduhan melakukan korupsi dan menjalin hubungan dengan organisasi teroris.
Imamoglo, dari Partai Republik (CHP), merupakan rival politik Pesiden Recep Tayyip Erdogan.
Penangkapannya terjadi tepat sebelum CHP yang beroposisi akan mengusungnya sebagai calon presiden (capres) untuk menantang Erdogan dalam pemilihan presiden (pilpres) 2028.
Imamoglu menjadi terkenal setelah memenangkan pemilihan wali kota Istanbul pada tahun 2019, mengakhiri lebih dari dua dekade kendali oleh Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pimpinan Erdogan di kota berpenduduk 19 juta jiwa itu.
Jajak pendapat terkini menunjukkan bahwa Imamoglu dapat mengalahkan Erdogan dalam pemilihan presiden.
Pada Rabu pagi, saat pihak berwenang tiba untuk menahannya, Imamoglu membagikan sebuah video di X yang menyatakan: “Kita tengah menghadapi tirani besar, tetapi saya ingin Anda tahu bahwa saya tidak akan patah semangat.”
Pemimpin CHP Ozgur Ozel mengecam penangkapan tersebut, dan menyebutnya sebagai “kudeta terhadap presiden kita berikutnya.”
Meskipun ada penahanan, CHP berencana untuk melanjutkan pemilihan pendahuluan untuk mengusung capresnya—yang dijadwalkan pada 23 Maret 2025.
Pemerintah Turki, seperti dikutip AFP, Kamis (20/3/2025), telah membantah tuduhan oposisi tentang campur tangan politik, dengan menegaskan bahwa peradilan beroperasi secara independen.
Imamoglo, dari Partai Republik (CHP), merupakan rival politik Pesiden Recep Tayyip Erdogan.
Penangkapannya terjadi tepat sebelum CHP yang beroposisi akan mengusungnya sebagai calon presiden (capres) untuk menantang Erdogan dalam pemilihan presiden (pilpres) 2028.
Imamoglu menjadi terkenal setelah memenangkan pemilihan wali kota Istanbul pada tahun 2019, mengakhiri lebih dari dua dekade kendali oleh Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pimpinan Erdogan di kota berpenduduk 19 juta jiwa itu.
Jajak pendapat terkini menunjukkan bahwa Imamoglu dapat mengalahkan Erdogan dalam pemilihan presiden.
Pada Rabu pagi, saat pihak berwenang tiba untuk menahannya, Imamoglu membagikan sebuah video di X yang menyatakan: “Kita tengah menghadapi tirani besar, tetapi saya ingin Anda tahu bahwa saya tidak akan patah semangat.”
Pemimpin CHP Ozgur Ozel mengecam penangkapan tersebut, dan menyebutnya sebagai “kudeta terhadap presiden kita berikutnya.”
Meskipun ada penahanan, CHP berencana untuk melanjutkan pemilihan pendahuluan untuk mengusung capresnya—yang dijadwalkan pada 23 Maret 2025.
Pemerintah Turki, seperti dikutip AFP, Kamis (20/3/2025), telah membantah tuduhan oposisi tentang campur tangan politik, dengan menegaskan bahwa peradilan beroperasi secara independen.
Lihat Juga :