Media Jerman Ungkap Berbagai Kesepakatan Rahasia Zelensky
loading...
A
A
A
BERLIN - Surat kabar Jerman Die Welt mengungkap "berbagai kesepakatan rahasia" Presiden Ukraina Vladimir Zelensky berdasarkan buku baru yang terbit.
Menurut laporan itu, kepala negara Ukraina mungkin telah menghindari pajak di dalam negeri.
Surat kabar itu mengutip bagian dari buku berjudul "Zelensky: A Biography" yang membahas berbagai dugaan kasus korupsi yang melibatkan pemimpin Ukraina itu.
Dikatakan bahwa pada 2019, Zelensky ditemukan memiliki akun rekening luar negeri di Siprus.
Penelitian oleh Slidstvo.info mengungkapkan mantan komedian tersebut memiliki perusahaan di Kepulauan Virgin Britania Raya dan Belize, termasuk Maltex Multicapital Corp yang “sebelumnya tidak dikenal”, yang memiliki apartemen di pusat kota London senilai USD7,5 juta.
Perusahaan tersebut juga dikatakan telah menerima total USD40 juta dari oligarki Ukraina Igor Kolomoysky sejak 2012.
Zelensky rupanya mengalihkan sahamnya di perusahaan ini kepada seorang teman dekat sesaat sebelum pemilu presiden 2019, yang kemudian dia menangkan.
Meskipun tidak jelas apa tujuan di balik skema itu, wartawan investigasi Ukraina berspekulasi pada saat itu bahwa Zelensky mungkin menggunakannya untuk menghindari pajak di dalam negeri, atau dia berpartisipasi dalam pencucian uang untuk Kolomoysky.
Kutipan buku tersebut juga menyatakan penayangan film dokumenter berjudul “Offshore 95”, yang berpusat pada dugaan transaksi gelap Zelensky yang terungkap dalam Pandora Papers, dibatalkan di Kiev pada menit terakhir Oktober lalu.
“Manajer bioskop tampaknya telah menerima telepon dari SBU, dinas keamanan Ukraina,” ungkap buku tersebut, mengutip media Ukraina.
“Hanya berkat kemarahan publik, pemutaran film itu dilakukan di kemudian hari,” papar isi buku itu.
Meskipun awalnya menolak menjawab pertanyaan yang diajukan Slidstvo.info, kantor Zelensky menjelaskan pada Oktober 2021 bahwa “semua orang merelokasi bisnis mereka ke luar negeri, terutama di industri TV” selama “zaman Yanukovich,” merujuk kepada mantan Presiden Viktor Yanukovich.
Zelensky juga mengklaim otoritas pajak memeriksa transaksinya "hampir setiap hari" pada saat itu, menyiratkan mereka tidak pernah menemukan pelanggaran.
Dia juga dengan keras membantah terlibat dalam pencucian uang, tetapi menghindari pertanyaan tentang apakah dia benar-benar membayar semua pajak yang harus dibayar setiap saat.
Namun, seorang jurnalis dari Slidstvo.info tampaknya tidak puas dengan jawaban presiden dan menyarankan keesokan harinya bahwa keberadaan perusahaan lepas pantai ini semata-mata menunjukkan fakta Zelensky tidak “mempercayai negara tempat Anda membangun bisnis dan yang Anda bertanggung jawab.”
"Anda ingin menyembunyikan sesuatu, dan Anda punya alasan untuk itu," papar jurnalis itu.
Menurut buku itu, pada 27 Oktober, Badan Nasional Pencegahan Korupsi Ukraina mengumumkan mereka telah melakukan penyelidikan terhadap kegiatan bisnis Zelensky dan tidak menemukan sesuatu yang ilegal.
Menurut laporan itu, kepala negara Ukraina mungkin telah menghindari pajak di dalam negeri.
Surat kabar itu mengutip bagian dari buku berjudul "Zelensky: A Biography" yang membahas berbagai dugaan kasus korupsi yang melibatkan pemimpin Ukraina itu.
Dikatakan bahwa pada 2019, Zelensky ditemukan memiliki akun rekening luar negeri di Siprus.
Penelitian oleh Slidstvo.info mengungkapkan mantan komedian tersebut memiliki perusahaan di Kepulauan Virgin Britania Raya dan Belize, termasuk Maltex Multicapital Corp yang “sebelumnya tidak dikenal”, yang memiliki apartemen di pusat kota London senilai USD7,5 juta.
Perusahaan tersebut juga dikatakan telah menerima total USD40 juta dari oligarki Ukraina Igor Kolomoysky sejak 2012.
Zelensky rupanya mengalihkan sahamnya di perusahaan ini kepada seorang teman dekat sesaat sebelum pemilu presiden 2019, yang kemudian dia menangkan.
Meskipun tidak jelas apa tujuan di balik skema itu, wartawan investigasi Ukraina berspekulasi pada saat itu bahwa Zelensky mungkin menggunakannya untuk menghindari pajak di dalam negeri, atau dia berpartisipasi dalam pencucian uang untuk Kolomoysky.
Kutipan buku tersebut juga menyatakan penayangan film dokumenter berjudul “Offshore 95”, yang berpusat pada dugaan transaksi gelap Zelensky yang terungkap dalam Pandora Papers, dibatalkan di Kiev pada menit terakhir Oktober lalu.
“Manajer bioskop tampaknya telah menerima telepon dari SBU, dinas keamanan Ukraina,” ungkap buku tersebut, mengutip media Ukraina.
“Hanya berkat kemarahan publik, pemutaran film itu dilakukan di kemudian hari,” papar isi buku itu.
Meskipun awalnya menolak menjawab pertanyaan yang diajukan Slidstvo.info, kantor Zelensky menjelaskan pada Oktober 2021 bahwa “semua orang merelokasi bisnis mereka ke luar negeri, terutama di industri TV” selama “zaman Yanukovich,” merujuk kepada mantan Presiden Viktor Yanukovich.
Zelensky juga mengklaim otoritas pajak memeriksa transaksinya "hampir setiap hari" pada saat itu, menyiratkan mereka tidak pernah menemukan pelanggaran.
Dia juga dengan keras membantah terlibat dalam pencucian uang, tetapi menghindari pertanyaan tentang apakah dia benar-benar membayar semua pajak yang harus dibayar setiap saat.
Namun, seorang jurnalis dari Slidstvo.info tampaknya tidak puas dengan jawaban presiden dan menyarankan keesokan harinya bahwa keberadaan perusahaan lepas pantai ini semata-mata menunjukkan fakta Zelensky tidak “mempercayai negara tempat Anda membangun bisnis dan yang Anda bertanggung jawab.”
"Anda ingin menyembunyikan sesuatu, dan Anda punya alasan untuk itu," papar jurnalis itu.
Menurut buku itu, pada 27 Oktober, Badan Nasional Pencegahan Korupsi Ukraina mengumumkan mereka telah melakukan penyelidikan terhadap kegiatan bisnis Zelensky dan tidak menemukan sesuatu yang ilegal.
(sya)