Armada Penyerang Kapal Induk AS Terus Awasi Wilayah Taiwan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Gedung Putih Kamis mengatakan armada kapal Angkatan Laut AS yang dipimpin kapal induk USS Ronald Reagan akan tetap berada di wilayah Taiwan.
Langkah ini diumumkan setelah China meluncurkan rudal balistik di daerah tersebut.
Juru Bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Pentagon telah memerintahkan armada penyerang kapal induk USS Ronald Reagan "tetap berada di stasiun di area umum untuk memantau situasi."
“Kami tidak akan terhalang untuk beroperasi di laut dan langit Pasifik Barat sesuai dengan hukum internasional, seperti yang telah kami lakukan selama beberapa dekade, mendukung Taiwan dan mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” tegas Kirby.
Pernyataan itu muncul di tengah ketegangan yang meningkat di kawasan tersebut setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Taiwan menuduh China "mengikuti contoh Korea Utara" dengan menembakkan rudal balistik di dekat wilayah negara lain.
Sebelumnya, Jepang mengatakan sejumlah rudal China jatuh di zona ekonomi eksklusifnya.
Beijing mengumumkan pada Kamis sore (4/8/2022) bahwa mereka telah menembakkan beberapa senjata jarak jauh ke bagian timur Selat Taiwan.
Media China melaporkan rudal hipersonik Dongfeng DF-17 mungkin telah digunakan dalam latihan tersebut.
Taiwan mengatakan proyektil, total 11, mendarat di timur laut dan tenggara pulau.
Jepang mengklaim lima dari rudal ini mendarat di zona ekonomi eksklusifnya, yang tumpang tindih dengan zona maritim China yang dekat dengan Taiwan.
“Peluncuran rudal China mengancam keamanan nasional Taiwan, meningkatkan ketegangan regional, dan mempengaruhi kondisi normal internasional, transportasi dan perdagangan,” ungkap pernyataan Kementerian Luar Negeri Taiwan di Taipei.
“Taiwan sangat mengutuk pemerintah China yang mengikuti contoh Korea Utara dalam uji coba rudal yang sewenang-wenang di perairan yang dekat dengan negara lain,” tegas pernyataan itu, diakhiri dengan seruan kepada “komunitas internasional” untuk mengutuk tindakan China.
Langkah ini diumumkan setelah China meluncurkan rudal balistik di daerah tersebut.
Juru Bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan Pentagon telah memerintahkan armada penyerang kapal induk USS Ronald Reagan "tetap berada di stasiun di area umum untuk memantau situasi."
“Kami tidak akan terhalang untuk beroperasi di laut dan langit Pasifik Barat sesuai dengan hukum internasional, seperti yang telah kami lakukan selama beberapa dekade, mendukung Taiwan dan mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” tegas Kirby.
Pernyataan itu muncul di tengah ketegangan yang meningkat di kawasan tersebut setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Taiwan menuduh China "mengikuti contoh Korea Utara" dengan menembakkan rudal balistik di dekat wilayah negara lain.
Sebelumnya, Jepang mengatakan sejumlah rudal China jatuh di zona ekonomi eksklusifnya.
Beijing mengumumkan pada Kamis sore (4/8/2022) bahwa mereka telah menembakkan beberapa senjata jarak jauh ke bagian timur Selat Taiwan.
Media China melaporkan rudal hipersonik Dongfeng DF-17 mungkin telah digunakan dalam latihan tersebut.
Taiwan mengatakan proyektil, total 11, mendarat di timur laut dan tenggara pulau.
Jepang mengklaim lima dari rudal ini mendarat di zona ekonomi eksklusifnya, yang tumpang tindih dengan zona maritim China yang dekat dengan Taiwan.
“Peluncuran rudal China mengancam keamanan nasional Taiwan, meningkatkan ketegangan regional, dan mempengaruhi kondisi normal internasional, transportasi dan perdagangan,” ungkap pernyataan Kementerian Luar Negeri Taiwan di Taipei.
“Taiwan sangat mengutuk pemerintah China yang mengikuti contoh Korea Utara dalam uji coba rudal yang sewenang-wenang di perairan yang dekat dengan negara lain,” tegas pernyataan itu, diakhiri dengan seruan kepada “komunitas internasional” untuk mengutuk tindakan China.
(sya)