Spek dan Harga Jet Su-35 China yang Lintasi Selat Taiwan Saat Nancy Pelosi Terbang ke Taipei
loading...
A
A
A
Selain itu terdapat juga rudal taktis, rudal anti radiasi, rudal jarak jauh, hingga rudal anti kapal selam.
Pesawat ini ditenagai oleh dua mesin turbofan Sturn / UFA AL-31F 117S dengan kontrol nozzle thrust-vectoring, masing-masing menyuplai daya dorong 86.3kN atau 142.2kN dengan afterburn. Mesin tersebut dikembangkan bersama oleh Sukhoi, Saturnus dan UMPO.
Total kapasitas bahan bakar pada pesawat tempur ini adalah 14.350 liter. Kisaran unrefuelled pada bahan bakar internal adalah 1.580km.
Pesawat ini dapat terbang dengan kecepatan maksimum 2.390 km/jam. Jangkauan normal dan feri pesawat masing-masing adalah 3.600 km dan 4.200 km. Ketinggian maksimum adalah 18.000 m. Su-35 memiliki berat sekitar 18.400kg dan berat lepas landas maksimum adalah 34.500kg.
Melansir dari The Diplomat, Biaya per unit Su-35 diperkirakan sekitar $85 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun. Meskipun pada awalnya Rusia sempat khawatir akan tindakan yang hendak dilakukan China pada pesawat tersebut.
Rusia mulai mengirim pesawat tempur multi peran yang ditujukan untuk layanan di Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF), kata Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknis-Militer (FSVTS) kepada China pada 16 April 2019.
Pesawat ini ditenagai oleh dua mesin turbofan Sturn / UFA AL-31F 117S dengan kontrol nozzle thrust-vectoring, masing-masing menyuplai daya dorong 86.3kN atau 142.2kN dengan afterburn. Mesin tersebut dikembangkan bersama oleh Sukhoi, Saturnus dan UMPO.
Total kapasitas bahan bakar pada pesawat tempur ini adalah 14.350 liter. Kisaran unrefuelled pada bahan bakar internal adalah 1.580km.
Pesawat ini dapat terbang dengan kecepatan maksimum 2.390 km/jam. Jangkauan normal dan feri pesawat masing-masing adalah 3.600 km dan 4.200 km. Ketinggian maksimum adalah 18.000 m. Su-35 memiliki berat sekitar 18.400kg dan berat lepas landas maksimum adalah 34.500kg.
Melansir dari The Diplomat, Biaya per unit Su-35 diperkirakan sekitar $85 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun. Meskipun pada awalnya Rusia sempat khawatir akan tindakan yang hendak dilakukan China pada pesawat tersebut.
Rusia mulai mengirim pesawat tempur multi peran yang ditujukan untuk layanan di Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF), kata Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknis-Militer (FSVTS) kepada China pada 16 April 2019.
(ian)