Joe Biden Terinfeksi COVID-19, Xi Jinping Kirim Pesan Simpati
loading...
A
A
A
BEIJING - Presiden China Xi Jinping mengirim pesan simpati kepada rekannya Joe Biden setelah pemimpin Amerika Serikat (AS) itu dinyatakan positif COVID-19 .
"Saya ingin menyampaikan simpati saya yang mendalam kepada Anda dan berharap Anda cepat pulih," tulis Xi Jinping dalam pesan itu seperti dilaporkan stasiun televisi China, CCTV, seperti dikutip dari IB Times, Jumat (22/7/2022).
Biden pada hari Kamis bersikeras dia "baik-baik saja", dan mengatakan dia akan terus bekerja sambil mengisolasi diri di Gedung Putih dengan gejala COVID-19 ringan.
Ini adalah kontak publik pertama antara kedua pemimpin sejak pertemuan puncak virtual terakhir mereka empat bulan lalu. Hubungan antara dua negara adidaya terus memburuk karena sejumlah masalah termasuk Taiwan, Ukraina, dan persaingan sektor teknologi.
Keduanya mengadakan konferensi video pada 18 Maret, ketika Biden memperingatkan Xi Jinping agar tidak membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina.
Para pemimpin telah saling mengenal selama lebih dari satu dekade, telah melakukan perjalanan bersama ketika keduanya menjadi wakil presiden.
Awal pekan ini, Biden mengatakan ia berharap bisa melakukan pembicaraan dengan Xi Jinping via telepon dalam 10 hari ke depan, beberapa minggu setelah diplomat top kedua negara bertemu dalam upaya untuk meredakan retorika yang meningkat atas Taiwan.
Beijing baru-baru ini mengecam perjalanan yang direncanakan oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Jika Pelosi pergi, itu akan menjadi kunjungan resmi pejabat tingkat paling senior AS ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya, di bawah pemerintahan Biden.
Pelosi juga mengangkat kemungkinan eskalasi militer dari China.
"Mungkin militer takut pesawat kami akan ditembak jatuh atau semacamnya oleh China," ujarnya.
"Saya ingin menyampaikan simpati saya yang mendalam kepada Anda dan berharap Anda cepat pulih," tulis Xi Jinping dalam pesan itu seperti dilaporkan stasiun televisi China, CCTV, seperti dikutip dari IB Times, Jumat (22/7/2022).
Biden pada hari Kamis bersikeras dia "baik-baik saja", dan mengatakan dia akan terus bekerja sambil mengisolasi diri di Gedung Putih dengan gejala COVID-19 ringan.
Ini adalah kontak publik pertama antara kedua pemimpin sejak pertemuan puncak virtual terakhir mereka empat bulan lalu. Hubungan antara dua negara adidaya terus memburuk karena sejumlah masalah termasuk Taiwan, Ukraina, dan persaingan sektor teknologi.
Keduanya mengadakan konferensi video pada 18 Maret, ketika Biden memperingatkan Xi Jinping agar tidak membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina.
Para pemimpin telah saling mengenal selama lebih dari satu dekade, telah melakukan perjalanan bersama ketika keduanya menjadi wakil presiden.
Awal pekan ini, Biden mengatakan ia berharap bisa melakukan pembicaraan dengan Xi Jinping via telepon dalam 10 hari ke depan, beberapa minggu setelah diplomat top kedua negara bertemu dalam upaya untuk meredakan retorika yang meningkat atas Taiwan.
Beijing baru-baru ini mengecam perjalanan yang direncanakan oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Jika Pelosi pergi, itu akan menjadi kunjungan resmi pejabat tingkat paling senior AS ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya, di bawah pemerintahan Biden.
Pelosi juga mengangkat kemungkinan eskalasi militer dari China.
"Mungkin militer takut pesawat kami akan ditembak jatuh atau semacamnya oleh China," ujarnya.
(ian)