Sekutu Rajapaksa Diangkat Jadi PM Baru, Tentara Sri Lanka Bongkar Kamp Demonstran

Jum'at, 22 Juli 2022 - 14:53 WIB
loading...
Sekutu Rajapaksa Diangkat Jadi PM Baru, Tentara Sri Lanka Bongkar Kamp Demonstran
Tentara Sri Lanka membongkar kamp demonstran di Kolombo, Jumat (22/7/2022). Foto/VOA
A A A
KOLOMBO - Angkatan bersenjata Sri Lanka membongkar kamp utama yang didirikan oleh pengunjuk rasa anti pemerintah di Ibu Kota Kolombo, Jumat (22/7/2022), sehari setelah Ranil Wickremesinghe dilantik jadi presiden.

Wickremesinghe, sekutu dari presiden terguling Gotabaya Rajapaksa dan enam kali perdana menteri, dipandang para demonstran sebagai bagian dari dinasti politik yang telah menyebabkan masalah politik Sri Lanka.

Beberapa jam setelah polisi membersihkan kamp, Dinesh Gunawardena, sekutu dinasti politik Rajapaksa, dilantik sebagai perdana menteri baru negara itu.

Gunawardena yang berusia 73 tahun adalah mantan menteri administrasi publik dan juga teman sekolah Wickremesinghe.

Dikutip dari Deutsche Welle, beberapa video di media sosial menunjukkan pasukan bersenjata berbaris menuju tenda ketika kamp protes anti-pemerintah utama di Kolombo digerebek.



Pasukan komando dan polisi Satgas Khusus bersenjatakan tongkat dan senapan serbu menyerbu para pengunjuk rasa yang berkemah di Sekretariat Presiden.

Kantor kelompok hak asasi Amnesty International Asia Selatan mencuit bahwa situs tersebut telah diserang oleh polisi dan militer pada Jumat dini hari setelah mengepungnya dan menangkap para demonstran.

Tentara menyingkirkan barikade yang didirikan oleh pengunjuk rasa yang menghalangi gerbang utama gedung, yang berhasil ditaklukkan sebagian oleh para demonstran awal bulan ini.

Penyelenggara pengunjuk rasa mengatakan setidaknya 50 demonstran terluka, termasuk beberapa wartawan yang dipukuli oleh pasukan keamanan.

Penggerebekan itu terjadi beberapa jam sebelum para pengunjuk rasa akan mengosongkan daerah itu. Mereka telah mengumumkan rencana untuk menyerahkan gedung itu setelah pelantikan Kabinet baru.



Seorang juru bicara polisi mengatakan sembilan orang telah ditangkap dan mereka tidak memiliki hak hukum untuk menahan situs tersebut.

Wickremesinghe, pilihan yang tidak populer di mata mayoritas pengunjuk rasa, mengeluarkan lembaran pemberitahuan pada hari Kamis yang memerintahkan anggota angkatan bersenjata untuk menjaga ketertiban umum di beberapa distrik.

Anggota parlemen Sri Lanka memilih Wickremesinghe dengan harapan pengalaman panjangnya dalam pemerintahan dapat membantu membawa negara itu keluar dari krisis ekonomi dan politik yang telah membuat penduduk berjuang dengan kekurangan pasokan penting.

Pemilihan itu dilakukan setelah mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari negaranya dan mengundurkan diri ketika pengunjuk rasa menyerbu kediamannya.

Namun, kedekatan Wickremesinghe dengan Rajapaska, serta keunggulannya yang sudah lama ada dalam politik negara kepulauan itu, membuat banyak orang menganggapnya sebagai bagian dari masalah yang perlu diperbaiki.



Sementara Wickremesinghe mendesak para politisi untuk bekerja sama dan memohon agar negara itu bergerak setelah pemungutan suara pada hari Rabu lalu, para pengunjuk rasa berbondong-bondong ke kantor kepresidenan meneriakkan "Ranil, pulanglah!''

Presiden Sri Lanka biasanya dipilih langsung oleh publik tetapi tanggung jawab jatuh ke parlemen jika kursi kepresidenan kosong sebelum masa jabatan resmi berakhir.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1900 seconds (0.1#10.140)