Negara-negara dengan Perdagangan Manusia Terbanyak di Dunia
loading...
A
A
A
Seperti perdagangan manusia di negara lain, praktik perdagangan manusia di Nigeria pun salah satunya berupa pemaksaan korban untuk menjadi pekerja paksa dan pekerja seks komersial.
Selain itu pandemi juga memperburuk tingkat perdagangan manusia di negara ini. Kesulitan ekonomi memaksa beberapa kalangan untuk melakukan hal yang tidak baik.
Dalam Laporan Perdagangan Manusia di Nigeria tahun 2021, tertulis ada 9,5 juta anak laki-laki yang rentan dijadikan pengemis oleh gurunya.
6. Iran
Iran juga merupakan negara dengan perdagangan manusia terbanyak di dunia. Menurut Global Slavery Index 2018, prevalensi perbudakan modern di negara ini 16,2 per 1.000 orang, dengan korban yang tercatat sebanyak 1.289.000 orang.
Bersandar pada Laporan Perdagangan Manusia Negara Iran 2021, terdapat beberapa komunitas yang dianggap lebih rentan atas kasus perdagangan manusia, di antaranya adalah etnis minoritas, pengungsi dan migran, serta perempuan dan anak-anak.
Laporan tersebut kemudian diperkuat dengan Laporan dari pers di IKR (Iraqi Kurdistan Region), pada tahun 2018 terdapat 2.000 perempuan yang banyak di antara mereka dijadikan perdagangan seks di kafe, hotel, dan pusat pijat.
7. Indonesia
Data Global Slavery Index tahun 2018 mencatat prevalensi perdagangan manusia di Indonesia mencapai 4,7 per 1.000 orang dengan jumlah korban sebesar 1.220.000 orang.
Dalam Laporan mengenai Perdagangan Manusia Negara Indonesia yang terdapat di laman resmi Pemerintah Amerika Serikat (2021), pemerintah Indonesia dinilai belum memenuhi standar minimal dalam penanganan perdagangan manusia.
Selain itu pandemi juga memperburuk tingkat perdagangan manusia di negara ini. Kesulitan ekonomi memaksa beberapa kalangan untuk melakukan hal yang tidak baik.
Dalam Laporan Perdagangan Manusia di Nigeria tahun 2021, tertulis ada 9,5 juta anak laki-laki yang rentan dijadikan pengemis oleh gurunya.
6. Iran
Iran juga merupakan negara dengan perdagangan manusia terbanyak di dunia. Menurut Global Slavery Index 2018, prevalensi perbudakan modern di negara ini 16,2 per 1.000 orang, dengan korban yang tercatat sebanyak 1.289.000 orang.
Bersandar pada Laporan Perdagangan Manusia Negara Iran 2021, terdapat beberapa komunitas yang dianggap lebih rentan atas kasus perdagangan manusia, di antaranya adalah etnis minoritas, pengungsi dan migran, serta perempuan dan anak-anak.
Laporan tersebut kemudian diperkuat dengan Laporan dari pers di IKR (Iraqi Kurdistan Region), pada tahun 2018 terdapat 2.000 perempuan yang banyak di antara mereka dijadikan perdagangan seks di kafe, hotel, dan pusat pijat.
7. Indonesia
Data Global Slavery Index tahun 2018 mencatat prevalensi perdagangan manusia di Indonesia mencapai 4,7 per 1.000 orang dengan jumlah korban sebesar 1.220.000 orang.
Dalam Laporan mengenai Perdagangan Manusia Negara Indonesia yang terdapat di laman resmi Pemerintah Amerika Serikat (2021), pemerintah Indonesia dinilai belum memenuhi standar minimal dalam penanganan perdagangan manusia.