Ukraina Makin PeDe, Ancam Hancurkan Armada Laut Hitam Rusia dengan Senjata Barat
loading...
A
A
A
LONDON - Ukraina akan menghancurkan armada Laut Hitam Rusia dengan senjata Barat dan mendapatkan kembali kendali atas Crimea . Ancaman itu dilontarkan Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Vladimir Gavrilov, selama kunjungannya ke Inggris.
Dalam sebuah wawancara dengan Times, Gavrilov mengatakan Armada Laut Hitam Rusia, yang berbasis di kota pelabuhan Crimea Sevastopol, adalah ancaman permanen bagi Ukraina dan Kiev harus mengatasi masalah ini.
"Kiev sedang menunggu untuk mendapatkan senjata jarak jauh dari negara asing sebelum meluncurkan serangan," ujarnya.
“Kami menerima kemampuan anti-kapal dan cepat atau lambat kami akan menargetkan Armada(Laut Hitam Rusia). Tidak bisa dihindari karena kita harus menjamin keamanan rakyat kita,” jelas Gavrilov seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (19/7/2022).
Gavrilov mengklaim bahwa Ukraina juga berencana untuk merebut kembali Crimea, yang sebagian besar memilih untuk bersatu kembali dengan Rusia dalam referendum 2014 setelah kudeta di Kiev.
Menurut pejabat itu, pemerintah Ukraina mengadakan diskusi dengan pendukung Barat mereka tentang apakah mereka dapat menggunakan senjata yang dipasok asing untuk menargetkan pasukan Rusia di semenanjung itu.
Pejabat Amerika Serikat (AS) sebelumnya meyakinkan bahwa Kiev telah berjanji bahwa senjata buatan Amerika, termasuk 142 HIMARS dan sistem peluncuran roket ganda M270 MLRS, tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
Namun, Kiev mengatakan tidak melihat Crimea sebagai bagian dari Rusia, mengingat itu adalah wilayah Ukraina yang diduduki oleh Moskow.
“Cepat atau lambat kita akan memiliki sumber daya yang cukup untuk menargetkan Rusia di Laut Hitam dan Crimea. Krimea adalah wilayah Ukraina, itu sebabnya setiap target di sana sah bagi kami,” tegas Wakil Menteri Pertahanan Ukraina.
Dalam sebuah wawancara dengan Times, Gavrilov mengatakan Armada Laut Hitam Rusia, yang berbasis di kota pelabuhan Crimea Sevastopol, adalah ancaman permanen bagi Ukraina dan Kiev harus mengatasi masalah ini.
"Kiev sedang menunggu untuk mendapatkan senjata jarak jauh dari negara asing sebelum meluncurkan serangan," ujarnya.
“Kami menerima kemampuan anti-kapal dan cepat atau lambat kami akan menargetkan Armada(Laut Hitam Rusia). Tidak bisa dihindari karena kita harus menjamin keamanan rakyat kita,” jelas Gavrilov seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (19/7/2022).
Gavrilov mengklaim bahwa Ukraina juga berencana untuk merebut kembali Crimea, yang sebagian besar memilih untuk bersatu kembali dengan Rusia dalam referendum 2014 setelah kudeta di Kiev.
Menurut pejabat itu, pemerintah Ukraina mengadakan diskusi dengan pendukung Barat mereka tentang apakah mereka dapat menggunakan senjata yang dipasok asing untuk menargetkan pasukan Rusia di semenanjung itu.
Pejabat Amerika Serikat (AS) sebelumnya meyakinkan bahwa Kiev telah berjanji bahwa senjata buatan Amerika, termasuk 142 HIMARS dan sistem peluncuran roket ganda M270 MLRS, tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
Namun, Kiev mengatakan tidak melihat Crimea sebagai bagian dari Rusia, mengingat itu adalah wilayah Ukraina yang diduduki oleh Moskow.
“Cepat atau lambat kita akan memiliki sumber daya yang cukup untuk menargetkan Rusia di Laut Hitam dan Crimea. Krimea adalah wilayah Ukraina, itu sebabnya setiap target di sana sah bagi kami,” tegas Wakil Menteri Pertahanan Ukraina.