Ukraina Makin PeDe, Ancam Hancurkan Armada Laut Hitam Rusia dengan Senjata Barat
loading...
A
A
A
Meski begitu, Gavrilov juga tidak mengesampingkan penggunaan cara diplomatik untuk merebut kembali Crimea.
“Kita harus berpikir dengan sangat hati-hati bagaimana melakukannya dengan cara yang benar,” ujarnya.
“Rusia harus meninggalkan Crimea jika mereka ingin tetap eksis sebagai sebuah negara,” tegas Gavrilov.
Pernyataannya tidak luput dari perhatian di Moskow. Sekretaris pers Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan itu adalah bukti lain bahwa operasi militer khusus Rusia adalah langkah yang benar dan benar-benar dapat dibenarkan karena itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan Ukraina dari para pemimpin seperti Gavrilov.
Pernyataan Gavrilov ini adalah yang terbaru dari serangkaian pernyataan pejabat tinggi Ukraina yang mengancam penggunaan kekuatan terhadap Crimea.
Pekan lalu, juru bicara Dinas Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, Vadim Skibitskiy, juga mengatakan Kiev menganggap wilayah itu sebagai target sah bagi pasukannya karena digunakan sebagai pusat transportasi oleh Moskow.
Baca juga: Dapat Pasokan Rudal AS, Ukraina Ingin Serang Crimea
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang sekarang menjadi wakil ketua Dewan Keamanan Nasional, memperingatkan bahwa jika kepemimpinan Ukraina benar-benar memutuskan untuk menyerang semenanjung itu akan menghadapi kiamat.
“Hari Penghakiman akan datang kepada mereka semua secara bersamaan – yang cepat dan sulit,” ancam Medvedev.
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina. Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014.
“Kita harus berpikir dengan sangat hati-hati bagaimana melakukannya dengan cara yang benar,” ujarnya.
“Rusia harus meninggalkan Crimea jika mereka ingin tetap eksis sebagai sebuah negara,” tegas Gavrilov.
Pernyataannya tidak luput dari perhatian di Moskow. Sekretaris pers Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan itu adalah bukti lain bahwa operasi militer khusus Rusia adalah langkah yang benar dan benar-benar dapat dibenarkan karena itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan Ukraina dari para pemimpin seperti Gavrilov.
Pernyataan Gavrilov ini adalah yang terbaru dari serangkaian pernyataan pejabat tinggi Ukraina yang mengancam penggunaan kekuatan terhadap Crimea.
Pekan lalu, juru bicara Dinas Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, Vadim Skibitskiy, juga mengatakan Kiev menganggap wilayah itu sebagai target sah bagi pasukannya karena digunakan sebagai pusat transportasi oleh Moskow.
Baca juga: Dapat Pasokan Rudal AS, Ukraina Ingin Serang Crimea
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang sekarang menjadi wakil ketua Dewan Keamanan Nasional, memperingatkan bahwa jika kepemimpinan Ukraina benar-benar memutuskan untuk menyerang semenanjung itu akan menghadapi kiamat.
“Hari Penghakiman akan datang kepada mereka semua secara bersamaan – yang cepat dan sulit,” ancam Medvedev.
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina. Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014.