Timor Leste Berharap Bisa Gabung ASEAN di Bawah Kepresidenan Indonesia

Selasa, 19 Juli 2022 - 20:39 WIB
loading...
Timor Leste Berharap Bisa Gabung ASEAN di Bawah Kepresidenan Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022). Foto/Toronto Star
A A A
BOGOR - Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta berharap untuk meningkatkan hubungan perdagangan dengan Indonesia dan negaranya dapat bergabung dengan perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) tahun depan.

Hal itu diungkapkan Horta dalam kunjungannya ke Indonesia dan diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022).

Ini adalah kunjungan kenegaraan pertama Horta ke Indonesia sejak ia terpilih sebagai presiden Timor Leste untuk kedua kalinya sebagai presiden pada bulan April lalu.

Dia sebelumnya menjabat sebagai presiden Timor Leste antara 2007 dan 2012.



"Timor Leste sebagai bagian dari Asia Tenggara telah memenuhi banyak persyaratan yang diperlukan untuk ekonomi dan demokrasi yang berfungsi sehingga akan menjadi anggota ASEAN yang produktif," katanya, seraya berharap negara yang berusia muda itu dapat bergabung dengan ASEAN ketika Indonesia mengambil menjadi presiden tahun depan seperti dikutip dari Channel News Asia.

Ramos-Horta, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian atas upaya damainya untuk mengakhiri konflik, mengatakan dia menyambut baik hubungan perdagangan yang lebih dalam dengan Jakarta dan komitmen Indonesia untuk Timor Leste bergabung dengan kelompok regional ASEAN yang beranggotakan 10 negara.

Timor Leste telah mengajukan keanggotaan ASEAN sejak 2011 dan saat ini masih berstatus sebagai pengamat.

Sementara itu, berbicara di istana kepresidenan di Bogor, Jokowi mengatakan negaranya telah menginvestasikan USD818 juta di Timor Leste, terutama dalam bisnis energi, perbankan dan komunikasi.



"Kita sepakat untuk meningkatkan perdagangan kedua negara," kata Jokowi.

Data resmi Indonesia menunjukkan perdagangan antar negara bernilai sekitar USD250 juta tahun lalu.

Sangat bergantung pada pendapatan dari minyak dan gas, negara setengah pulau berpenduduk 1,3 juta orang itu bergulat dengan diversifikasi ekonominya dan mengurangi tingkat kemiskinan yang tinggi.

Timot Leste memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002 lewat referendum.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1589 seconds (0.1#10.140)