Warga Sri Lanka Menjerit, Harga Pangan Meroket Tak Terjangkau
loading...
A
A
A
"Harga untuk semuanya naik lebih dari dua kali lipat," kata pedagang MM Mufeed. "Beberapa sayuran yang tidak terjual terbuang sia-sia dan banyak orang miskin datang untuk mengambilnya setiap hari setelah pasar tutup," jelasnya
Menurutnya, penjualan turun 70 persen. "Kadang-kadang saya menjual kepada orang miskin dengan harga lebih murah untuk menghindari pemborosan makanan dan sedikit make up," jelasnya.
Tapi kentang, bawang merah dan bawang putih terus diimpor dari India, Pakistan dan China, kata pengusaha ekspor-impor Ashley Jennycloss.
“Pasokan makanan tidak masalah, tetapi karena tidak ada bahan bakar yang membuat sulit dan semuanya menjadi mahal,” kata Jeeva, pedagang lain, yang hanya menyebut satu nama.
Beberapa orang melakukan perjalanan jarak jauh dengan berjalan kaki ke pasar New Manning di pagi hari untuk membeli sejumlah kecil sayuran untuk dapur mereka dengan harga grosir.
"Saya tidak punya pilihan selain berjalan 10 km ke pasar ini karena makanan di sini lebih murah dibandingkan dengan toko ritel di dekat rumah saya," kata Howzy, 50 tahun.
Menurutnya, penjualan turun 70 persen. "Kadang-kadang saya menjual kepada orang miskin dengan harga lebih murah untuk menghindari pemborosan makanan dan sedikit make up," jelasnya.
Tapi kentang, bawang merah dan bawang putih terus diimpor dari India, Pakistan dan China, kata pengusaha ekspor-impor Ashley Jennycloss.
“Pasokan makanan tidak masalah, tetapi karena tidak ada bahan bakar yang membuat sulit dan semuanya menjadi mahal,” kata Jeeva, pedagang lain, yang hanya menyebut satu nama.
Beberapa orang melakukan perjalanan jarak jauh dengan berjalan kaki ke pasar New Manning di pagi hari untuk membeli sejumlah kecil sayuran untuk dapur mereka dengan harga grosir.
"Saya tidak punya pilihan selain berjalan 10 km ke pasar ini karena makanan di sini lebih murah dibandingkan dengan toko ritel di dekat rumah saya," kata Howzy, 50 tahun.
(esn)