Anak Pengungsi Jadi Menteri Wanita Kulit Hitam Pertama di Jerman

Jum'at, 15 Juli 2022 - 04:07 WIB
loading...
A A A
“Ini adalah topik yang saya sukai 200%,” akunya.



Sementara dia melihat penunjukannya sebagai mengirimkan sinyal ke negara jauh di luar Schleswig-Holstein, dia menambahkan: “Ini sama sekali tidak menandakan bahwa diskriminasi terhadap orang-orang dengan latar belakang migran telah berakhir. Jauh dari itu.”

Toure mengatakan penting baginya untuk membawa pengalaman pribadinya ke pekerjaan barunya. Dia tidak akan melupakan tahun-tahun di mana keluarganya hidup dalam ketakutan akan dikirim kembali ke Mali. Bagaimana ibunya, seorang akademisi, dapat bekerja hanya sebagai pembersih karena kualifikasinya tidak diakui.

“Kadang-kadang keluarga saya hanya menunggu, menunggu dari satu periode dua minggu ke periode berikutnya, untuk mendengar apakah kami akan ditoleransi tinggal di Jerman atau apakah kami harus dideportasi atau tidak. Faktanya, selama bertahun-tahun saya tidak memikirkan hal lain selain 'Apakah kami akan diizinkan tinggal di Jerman?'” katanya.

Dua belas tahun setelah kedatangan orang tuanya, mereka akhirnya diberikan kewarganegaraan Jerman.



(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1019 seconds (0.1#10.140)