Geger! Hacker Klaim Curi 1 Miliar Data Penduduk China, Dijual Seharga 10 Bitcoin

Selasa, 05 Juli 2022 - 11:10 WIB
loading...
A A A
Kendra Schaefer, mitra di perusahaan konsultan Trivium China, mengatakan pelanggaran itu akan buruk, karena sejumlah alasan jika terbukti otentik.

"Yang paling jelas, ini akan menjadi salah satu pelanggaran terbesar dan terburuk dalam sejarah," tulis Schaefer di Twitter.
"Dua, Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi China baru keluar akhir tahun lalu. Undang-undang itu mengharuskan badan pemerintah melindungi informasi warga, yang jika sumbernya memang MPS (Ministry of Public Security/Kementerian Keamanan Publik), MPS gagal melakukannya."

Schaefer berbagi informasi bahwa data juga diduga berisi perincian tentang file kasus anak di bawah umur, membuat pelanggaran itu juga merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Perlindungan Anak di Bawah Umur.

"Akan terkejut jika mereka juga tidak memuat file tentang selebriti dan pejabat kecil," tulisnya.

Salah satu alasan pelanggaran tersebut mungkin mengandung begitu banyak informasi adalah bahwa polisi Shanghai akan memiliki akses ke sistem berbagi data nasional, yang menyediakan akses ke lebih banyak informasi daripada yang seharusnya dimiliki oleh otoritas kepolisian regional.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1934 seconds (0.1#10.140)