Penangkapan Jurnalis Muslim di India Picu Kemarahan Baru

Selasa, 28 Juni 2022 - 17:51 WIB
loading...
A A A
Pemerintah India menjauhkan diri dari komentar juru bicara itu setelah memicu reaksi besar-besaran dari banyak negara Muslim di dunia.

Peringkat India turun delapan peringkat menjadi rangking 150 di antara 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers tahun ini yang diterbitkan kelompok pengawas Reporters Without Borders.

“Wartawan India yang terlalu kritis terhadap pemerintah menjadi sasaran pelecehan dan kampanye serangan habis-habisan,” papar laporan edisi 2022.

Laporan itu menambahkan, wartawan secara teratur dihadapkan pada kekerasan polisi dan peningkatan pembalasan dari pejabat.

Penangkapan Zubair terjadi dua hari setelah pengacara dan aktivis hak asasi manusia Teesta Setalvad ditangkap sayap anti-terorisme kepolisian negara bagian Gujarat.

Setalvad ditangkap pada Sabtu karena diduga "melakukan pemalsuan bukti" dalam kasus tentang kerusuhan anti-Muslim tahun 2002 di negara bagian Gujarat.

Modi, yang saat itu menjabat sebagai kepala menteri Gujarat, telah membantah tuduhan terhadapnya, dan telah dibebaskan dari keterlibatan setelah penyelidik pemerintah dan pengadilan memutuskan tidak ada bukti yang memberatkan Modi.

Setalvad telah lama berkampanye untuk mendapatkan keadilan bagi para korban kerusuhan di mana hampir 1.000 orang, kebanyakan dari mereka Muslim, tewas.

Penangkapannya dikecam kelompok hak asasi global seperti Human Rights Watch dan Amnesty International.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1304 seconds (0.1#10.140)