Pentagon Geram Putin Bakal Kerahkan Rudal Berkemampuan Nuklir ke Belarusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon geram dengan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dia akan memberikan rudal berkemampuan nuklir kepada Belarusia.
Pernyataan Putin muncul ketika Moskow mencari keuntungan baru dalam konflik yang semakin berdarah di Ukraina timur.
“Saya tidak bisa memikirkan hal yang lebih tidak bertanggung jawab untuk dikatakan oleh seorang pemimpin senior selain berbicara tentang penggunaan senjata nuklir dalam kasus ini,” kata seorang pejabat senior Pentagon pada hari Senin, yang dilansir US News, Selasa (28/6/2022).
"Pernyataan Putin lebih angkuh dan memprihatinkan," lanjut pejabat tersebut yang berbicara dalam kondisi anonim.
Putin mengatakan pada Sabtu pekan lalu setelah pertemuannya dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko bahwa Rusia akan mengirimkan rudal Iskander-M ke negara pecahan Soviet tersebut. Misil itu mampu meluncurkan hulu ledak nuklir.
Selain rudal berkemampuan nuklir, kata Putin, Rusia juga akan meng-upgrade jet tempur Belarusia untuk dapat membawa senjata nuklir taktis.
Dalam membuat pengumuman, Putin menambahkan bahwa sistem rudal Iskander-M, baik balistik maupun jelajah, dapat membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir.
"Setiap kali ada orang yang menggunakan kata 'nuklir', Anda memiliki kekhawatiran," kata pejabat Pentagon tersebut.
"Sejujurnya, tampaknya sangat tidak bertanggung jawab seorang pemimpin nasional untuk berbicara tentang penggunaan senjata nuklir dan melakukannya dengan cara yang umumnya lebih angkuh.”
“Semua orang menganggapnya serius ketika Anda menggunakan bahasa itu,” lanjut pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa pasukan strategis Amerika Serikat sedang memantau pergerakan dan potensi pergerakan senjata nuklir Rusia.
Pernyataan Putin muncul ketika Moskow mencari keuntungan baru dalam konflik yang semakin berdarah di Ukraina timur.
“Saya tidak bisa memikirkan hal yang lebih tidak bertanggung jawab untuk dikatakan oleh seorang pemimpin senior selain berbicara tentang penggunaan senjata nuklir dalam kasus ini,” kata seorang pejabat senior Pentagon pada hari Senin, yang dilansir US News, Selasa (28/6/2022).
"Pernyataan Putin lebih angkuh dan memprihatinkan," lanjut pejabat tersebut yang berbicara dalam kondisi anonim.
Putin mengatakan pada Sabtu pekan lalu setelah pertemuannya dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko bahwa Rusia akan mengirimkan rudal Iskander-M ke negara pecahan Soviet tersebut. Misil itu mampu meluncurkan hulu ledak nuklir.
Selain rudal berkemampuan nuklir, kata Putin, Rusia juga akan meng-upgrade jet tempur Belarusia untuk dapat membawa senjata nuklir taktis.
Dalam membuat pengumuman, Putin menambahkan bahwa sistem rudal Iskander-M, baik balistik maupun jelajah, dapat membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir.
"Setiap kali ada orang yang menggunakan kata 'nuklir', Anda memiliki kekhawatiran," kata pejabat Pentagon tersebut.
"Sejujurnya, tampaknya sangat tidak bertanggung jawab seorang pemimpin nasional untuk berbicara tentang penggunaan senjata nuklir dan melakukannya dengan cara yang umumnya lebih angkuh.”
“Semua orang menganggapnya serius ketika Anda menggunakan bahasa itu,” lanjut pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa pasukan strategis Amerika Serikat sedang memantau pergerakan dan potensi pergerakan senjata nuklir Rusia.
(min)