2.000 Tentara Ukraina Dikepung Pasukan Rusia dan Milisi Donbass

Sabtu, 25 Juni 2022 - 00:06 WIB
loading...
2.000 Tentara Ukraina Dikepung Pasukan Rusia dan Milisi Donbass
Pasukan Rusia berada di garis depan pertempuran melawan tentara Ukraina. Foto/Alexander Reka/TASS
A A A
MOSKOW - Sebanyak 2.000 tentara Ukraina, nasionalis dan pejuang asing dikepung pasukan Rusia dan milisi Donbass. Klaim itu diungkapkan Moskow pada Jumat (24/6/2022).

Ribuan tentara Ukraina itu dikepung di dua kota tetangga di Republik Rakyat Luhansk.

“Empat batalyon Ukraina serta satu unit artileri termasuk di antara mereka yang terjebak,” papar pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, dilansir RT.com.

Baca juga: Lavrov: UE dan NATO Bentuk Koalisi Perangi Rusia

Pasukan yang dikepung juga mencakup sekitar 120 pejuang dari “Sektor Kanan” Ukraina yang terkenal kejam, kelompok neo-Nazi yang beranggotakan hingga 80 pejuang asing, menurut Kemhan Rusia.

Pasukan tersebut telah dikepung di kota Gorskoye dan Zolotoye, yang terletak di selatan kota-kota besar Severodonetsk dan Lisichansk.

Baca juga: Ramzan Kadyrov Klaim Pasukannya Kepung Tentara Ukraina di Zolote

Dua kota itu baru-baru ini menjadi salah satu target utama bagi kedua belah pihak di tengah berlanjutnya pertempuran memperebutkan wilayah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.

Militer Rusia juga mengklaim unit yang terperangkap telah kehilangan lebih dari 60% kekuatan mereka.

Menurut Kemhan Rusia, 41 tentara Ukraina yang dikepung di daerah itu telah menyerah. Kementerian Pertahanan juga telah menerbitkan video yang diduga menunjukkan mereka yang telah meletakkan senjata mereka.

Kepala administrasi militer Gorskoye Ukraina, Aleksey Babchenko, mengkonfirmasi kepada media Ukraina pada Jumat bahwa kota itu telah sepenuhnya direbut pasukan Rusia dan milisi Donbass.

Sergey Gaidai, yang disebut Ukraina sebagai kepala "Oblast Lugansk," juga mengatakan di Telegram bahwa pasukan Ukraina mungkin akan segera mundur dari Lisichansk karena posisi pertahanan mereka telah dihancurkan pasukan Rusia dan ada "sedikit akal" untuk tetap tinggal.

Angkatan Udara Rusia juga telah berhasil menghancurkan baterai artileri Ukraina yang dilengkapi howitzer M777 buatan Amerika Serikat (AS) di wilayah Kharkov.

Sebelumnya, Washington berjanji memasok 90 artileri semacam itu ke Kiev, menurut laporan Mei oleh New York Times (NYT).

Berita itu muncul hanya beberapa hari setelah militer Rusia mengklaim telah membunuh ratusan tentara Ukraina dalam serangan di pabrik pembuatan kapal di pelabuhan Nikolaev, Ukraina.

Pekan lalu, Kemhan Rusia juga mengklaim telah membunuh sejumlah perwira Ukraina setelah menyerang satu kompleks tempat pertemuan komandan beberapa unit Ukraina sedang berlangsung.

Rusia menyerang negara tetangga pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina menerapkan ketentuan perjanjian Minsk.

Protokol Minsk dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1305 seconds (0.1#10.140)