Kapal Pesiar Mewah Rp4,4 Triliun Milik Oligarki Rusia Disita AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyita sebuah kapal pesiar mewah (superyacht) senilai USD300 juta (lebih dari Rp4,4 triliun) milik oligarki Rusia Suleiman Kerimov.
Kapal pesiar bernama Amadea itu awalnya disita otoritas Fiji bulan lalu atas permintaan pihak berwenang AS ketika berada di kepuluan tersebut.
Amadea kini telah tiba di Hawaii, menurut data pelacakan kapal Refinitiv Eikon.
Gugus tugas KleptoCapture Departemen Kehakiman AS telah fokus pada penyitaan kapal pesiar dan aset mewah lainnya dari oligarki Rusia dalam upaya untuk menekan Presiden Vladimir Putin atas perang di Ukraina.
Kapal pesiar sepanjang 106 meter (350 kaki) meninggalkan pelabuhan Lautoka di Fiji minggu lalu setelah Mahkamah Agung negara kepulauan Pasifik itu memutuskan Amadea harus meninggalkan negara itu karena mahal bagi pemerintah untuk memeliharanya.
Data dari Refinitiv, yang dikutip Reuters, Senin (20/6/2022), menunjukkan kapal ditambatkan di Honolulu pada Kamis sore pekan lalu.
Amadea tiba di Fiji, di mana ia disita, pada 13 April setelah perjalanan 18 hari dari Meksiko.
Biro Investigasi Federal (FBI) AS mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa kapal pesiar mewah itu mematikan sistem informasi otomatisnya pada 24 Februari, segera setelah Rusia menginvasi Ukraina, sebagai bagian dari upaya untuk menghindari penyitaan.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus". Namun, Ukraina dan sekutu Barat-nya menganggapnya sebagai invasi tak beralasan.
Kapal pesiar bernama Amadea itu awalnya disita otoritas Fiji bulan lalu atas permintaan pihak berwenang AS ketika berada di kepuluan tersebut.
Amadea kini telah tiba di Hawaii, menurut data pelacakan kapal Refinitiv Eikon.
Gugus tugas KleptoCapture Departemen Kehakiman AS telah fokus pada penyitaan kapal pesiar dan aset mewah lainnya dari oligarki Rusia dalam upaya untuk menekan Presiden Vladimir Putin atas perang di Ukraina.
Kapal pesiar sepanjang 106 meter (350 kaki) meninggalkan pelabuhan Lautoka di Fiji minggu lalu setelah Mahkamah Agung negara kepulauan Pasifik itu memutuskan Amadea harus meninggalkan negara itu karena mahal bagi pemerintah untuk memeliharanya.
Data dari Refinitiv, yang dikutip Reuters, Senin (20/6/2022), menunjukkan kapal ditambatkan di Honolulu pada Kamis sore pekan lalu.
Amadea tiba di Fiji, di mana ia disita, pada 13 April setelah perjalanan 18 hari dari Meksiko.
Biro Investigasi Federal (FBI) AS mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa kapal pesiar mewah itu mematikan sistem informasi otomatisnya pada 24 Februari, segera setelah Rusia menginvasi Ukraina, sebagai bagian dari upaya untuk menghindari penyitaan.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus". Namun, Ukraina dan sekutu Barat-nya menganggapnya sebagai invasi tak beralasan.